Ambon, – Universitas Pattimura (Unpatti) terus menunjukkan langkah nyata dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis layanan. Salah satu inisiatif besar yang tengah diusung adalah pembangunan rumah sakit pendidikan dan pusat olahraga (sport center) sebagai bagian dari transformasi infrastruktur strategis kampus.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Ruslan H. S. Tawari, dalam pertemuan dengan Menteri PPN/Bappenas dan jajaran Pemda Maluku, Senin (16/6/2025).
“Dokumen ini dari upaya kami membangun ekosistem pendidikan berbasis layanan. Untuk sport center, sudah ada rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga,” kata Ruslan H. S. Tawari.
Menurut Ruslan, pembangunan dua fasilitas utama ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal kampus, tetapi juga untuk menjawab tantangan pembangunan sumber daya manusia di wilayah timur Indonesia.
Ia menekankan bahwa rumah sakit pendidikan akan berperan ganda, yakni sebagai pusat pelayanan kesehatan berbasis akademik dan sebagai wahana pelatihan mahasiswa kedokteran, keperawatan, dan profesi kesehatan lainnya.
“Jika ekosistem ini terbentuk, maka Unpatti akan lebih kuat dalam mencetak tenaga profesional yang mampu menjawab kebutuhan pelayanan publik, khususnya di wilayah kepulauan,” tambahnya.
Dukungan terhadap inisiatif ini pun datang dari berbagai kementerian, termasuk Kemenpora yang telah memberikan rekomendasi terkait sport center. Sport center Unpatti akan menjadi sarana pembinaan atlet daerah dan pusat kegiatan olahraga mahasiswa.
Dengan pendekatan kolaboratif, Unpatti juga menggandeng pemerintah daerah dan sektor swasta dalam penyusunan desain dan pembiayaan infrastruktur tersebut.
“Kerja sama lintas sektor adalah kunci. Kami telah ajukan proposal ini ke beberapa pihak dan sedang mengharmonisasi dengan dokumen perencanaan nasional bersama Bappenas,” jelas Ruslan.
Pembangunan sport center dan rumah sakit pendidikan menjadi bagian dari grand vision Universitas Pattimura menuju kampus layanan terpadu dan inklusif pada 2045.
Langkah strategis ini menegaskan komitmen Unpatti untuk tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga pusat layanan masyarakat yang menyatu dengan kebutuhan pembangunan Maluku dan Indonesia bagian timur. (BM31-JP)