Dompet Kasih sayang ini di jelaskannya bahwa berupa pengumpulan dana atau sumbangan sukarela dari ASN,stake holder, masyarakat yang mampu, maupun siapa saja yang ingin berbagi melalui “Dompet Siafa,” jelasnya.
Sahubawa membenarkan kalau pelaksanaan dompet dhuafa ini merupakan perinta Allah SAW dalam Srah Al Maun ayat 1 sampai 3 yang berisikan orang yang mendustakan agama adalah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan untuk me,beri makan orang miskin.
Sahubawa juga mengatakan kalau ada banyak hadist nabi yang mengajak dan menganjurkan manusia sebagai kaum beriman dan bertaqwa agar bisa menyantuni dan berpihak kepada mereka kaum dhuafa.
Ada juga upaya pemberian santunan kematian bagi masyarakat serta penyediaan mobil ambulance gratis bagi keluarga duka guna mengantarkan jenazah dari rumah saki ke kampung halaman atau rumah duka serta pemberian santunan kepada pasien rujukan rumah sakit.
Menyikapi hal ini Sahubawa katakan kalau perhatian dan keseriusan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap persoalan sosial seperti ini akan menjadi tabungan di akhirat, sebutnya.
Kendati demikian Sahubawa berharap agar proses pembangunan masjid Babut Taubah ini, masyarakat dan pemerintah daerah serta semua unsur terkait di dalamnya harus bahu membahu memberikan bantuan berupa tenaga, pikiran maupun material sehingga masjid ini bisa rampung ssesuai waktu yang di tentukan dan dapat di manfaatkan oleh kaum umat Islam di kelurahan Ampera maupun kota Masohi dalam melaksanakan sholat berjamaah, pintanya.
Selain itu juga dia (Sahubawa) mengatakan kalau saat ini pemerintah daerah berupaya untuk menaikkan insentif bagi para pekerja di rumah ibadah baik itu masjid, gereja maupun tempat ibadah lainnya terutama bagi imam, pendeta, dan juga pekerja yang di pekerjakan di rumah-rumah ibadah, sebut Sahubawa. (BM31-02)