Masohi, – Pataka Pamahanunusa sebagai simbol kebanggaan dan kekuatan dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta membangun tali persaudaraan bagi masyarakat Maluku Tengah.
Hal ini di sampaikan Pj Bupati Malteng Rakib Sahubawa dalam sambutannya saat pelaksanaan penyerahan Pataka Pamahanunusa dari pemerintah daerah Maluku Tengah kepada pemerintah dan tokoh adat negeri Amahai dalam rangka pelaksanaan HUT Ke-67 Kota Masohi tanggal 3 November tahun 2024 di Baileo Ir. Soekarno Kota Masohi pada Minggu (3/11/24).
Hadir dalam kegiatan penyerahan Pataka tersebut Pimpinan dan anggota DPRD Malteng, Forkopimda Malteng, pimpinan instansi vertikal sipil, TNI dan Polri, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Maluku Tengah, Pj Sekretaris Daerah Malteng, Asisten setda, Staf Ahli Bupati, pimpinan OPD lingkup Pemda Malteng, pimpinan Parpol, Camat se-Kabupaten Maluku Tengah, kepala pemerintah negeri dan sandiri negeri se-Kabupaten Maluku Tengah dan Latupati Maluku Tengah.
Penyerahan Pataka Pamahanunusa yang dilaksanakan merupakan momen istimewa bagi pemerintah daerah dan masyarakat Malteng.
Hal ini di ungkapkan Sahubawa dalam sambutannya usai menyerahkan Pataka Pamahanunusa kepada kepala pemerintah negeri dan tokoh adat negeri Amahai sebagai lambang pelaksanaan HUT Kota Masohi Ke-67 tanggal 3 November 2024.
Dalam momentum HUT Kota Masohi Ke-67 tahun 2024, Sahubawa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para leluhur yang sudah berjuang membangun Kota Masohi sebagai kota gotong royong dan sebagai tempat berkumpul masyarakat bumi Pamahanunusa terutama leluhur dari negeri Amahai, Negeri Haruru, Negeri Makariki, Negeri Rutah, Negeri Waraka, Negeri Sepa dan Negeri Tamilouw serta negeri-negeri yang sudah memberikan kontribusi dalam pembangunan Kabupaten tertua di Provinsi Maluku, sebutnya.
Dikatakannya kalau para leluhur sudah mewariskan kepada anak cucu masyarakat Malteng bukan saja berupa tanah, tetapi juga identitas sebagai jati diri Pamahanunusa, serta nilai-nilai luhur maupun adat dan budaya yang harus di jaga dan di lestarikan sebagai aset berharga dalam memupuk persatuan dan kesatuan dalam membangun Kabupaten Maluku Tengah menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Warisan adat dan budaya yang di tinggalkan harus di jaga dan di kelola dengan baik, sebut Sahubawa.
Pataka Pamahanunusa ini bukan sekadar simbol, tetapi juga lambang dari persatuan yang kokoh dan tekad kuat untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan.
Warisan semangat gotong royong, kebersamaan, dan toleransi dari para tua-tua adat inilah yang menjadi pondasi kita dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan zaman.
Usia 67 tahun Kota Masohi telah tambah Sahubawa sejatinya sudah tumbuh sebagai kota yang semakin maju.
Olehnya itu untuk mencapai kemajuan guna selaras dengan kota lain yang ada maka hanya bisa dicapai dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan di antara sesama masyarakat Maluku Tengah, antar negeri yang satu dengan negeri tetangga maupun antara masyarakat dan pemerintah daerah.
Kendati demikian dalam momentum HUT kota Masohi ke 67 tanggal 3 November 2024 yang dilandasi tema “Transformasi Kota Masohi Menuju Maluku Tengah Sebagai Jendela Indonesia Timur Mendukung Maluku Maju dan Indonesia Emas” Sahubawa ajak seluruh elemen masyarakat Malteng terutama yang ada di kota Masohi pada semua generasi untuk menjaga dan mengkokohkan persatuan dan kesatuan sebagai orang Basudara di bumi Pamahanunusa.
Dia juga berharap agar semua masyarakat Malteng untuk mewujudkan kota Masohi sebagai simbol peradaban persatuan yang sudah di tanamkan para leluhur sebagai modal pembangunan daerah dan masyarakat, sebutnya. (BM31-02)