Sebelum saya mengulas sedikit tentang berdamai dengan diri izinkan saya mengulas sedikit tentang kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang di laksanakan oleh LPTK Universitas Negari Malang yang dijadwalkan baerlangsung pada tanggal 22 Oktober 2023 dari pukul 07.00-17.00 WIB. Diklat Wawasan Kebhinekan ini di laksanakan bersama mahasiswa PPG Dalam Jabatan, dimana dari kegiatan diklat ini bertujuan untuk Diklat Wawasan Kebhinekaan Global tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan sikap toleran mahasiswa PPG sebagai calon guru yang profesional yang nantinya akan diimplementasikan dan disampaikan kepada peserta didik di sekolah tempat mengajar.
Setiap orang memiliki identitas diri yang mencerminkan jati diri orang tersebut, karena identitas diri setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya. Ketika kita berada pada suatu tempat sebagai contoh saat berada di kampus di mana setiap orang yang datang ke kampus tersebut dengan identitas yang berbeda-beda. Dari perbedaan yang ada ini mereka dikelompokan berdasarkan kelompok atau komunitas tertentu saja (asal sekolah, suku atau asal daerah). Setiap manusia dilahirkan dengan identitas yang berbeda mulai dari warna kulit, suku, agama dan lain-lain, berbeda identitas itu wajar tetapi kita perlu cara pandang yang benar menyangkut identitas diri kita sendiri.
STANDAR DIRI SENDIRI
- Setiap orang unik dan tidak bisa dibandingkan dengan yang lain
-
Standar umum tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur diri sendiri
-
Standar itu berbeda disetiap tempat dan waktu
-
Standar diri kita adalah lebih baik dari hari kemarin
-
Jadilah diri sendiri tanpa meniru satandar orang lain (sebaiknya mencintai/menerima diri sendiri secara utuh dilakukan secara seimbang atau tidak berlebihan).
Dari standar diri yang dimiliki setiap orang terdapat tiga (3) komponen untuk mencintai diri sendiri yaitu:
- Menumbuhkan kebaikan dalam diri sendiri
- Menumbuhkan kesadaran diri
- Menumbuhkan keterhubungan (memperluas kesadaran diri kepada semua mahkluk dan meyakini bahwa setiap orang mengalami pengalaman yang sulit).