Dirinya berjanji untuk tetap melakukan koordinasi serta kolaborasi dengan pihak terkait dalam pembahasan berbagai kegiatan baik magang mahasiswa di provinsi Maluku yang merupakan provinsi kepulauan maupun dengan berbagai pihak terhadap pengembangan mutu pendidikan di FPIK Unpatti.
Dia berharap agar penandatanganan PKB ini bukan kegiatan serimonial saja, namun bisa implementasi terhadap output dan outcome yang bisa di rasakan manfaatnya bagi masyarakat maupun mahasiswa FPIK Unpatti Ambon, harapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Pattimura Ambon yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Ruslan H. S. Tawari mengatakan Maluku di kenal sebagai daerah kepulauan dengan berbagai ciri khas yang berbeda dan berada pada wilayah pesisir sehingga Maluku agak berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
Dengan demikian tambah Tawari bahwa berdasarkan fakta Maluku sebagai daerah kepulauan maka perlu adanya kolaborasi dan komunikasi berkelanjutan antara Unpatti Ambon dengan berbagai pihak guna mewujudkan pendidikan menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal serta kawasan transmigrasi.
Hal ini guna mendukung percepatan pembangunan serta pemberdayaan desa, daerah tertinggal serta kawasan transmigrasi.
Wakil Rektor berharap agar kedepan FPIK bisa melakukan PKB bukan saja dengan kementerian PDTT dan Fakultas Pertanian Unpatti saja tetapi sudah harus melaksanakan PKB dengan Fakultas lain terhadap sinergitas pengembangan pendidikan yang pastinya akan membawa dampak positif bagi perguruan tinggi di Unpatti dan masyarakat Maluku secara umum untuk menjawab tantangan perekonomian, pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Maluku, harapnya.
Di sisi lain Kepala BPSDM PMDDTT Kementerian Desa PDTT Luthfiyah Nurlaela menjelaskan kalau Kementerian Desa memiliki 9 balai di antaranya satu balai yang ada di Maluku yaitu balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Ambon.
Balai ini ucap Nurlaela memiliki tugas utama yaitu pelaksanaan penyuluhan, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat baik di provinsi Maluku maupun di Provinsi Maluku Utara.
Sejatinya dengan adanya balai yang di miliki Kementerian Desa PDTT di kota Ambon ini menjadikan pihak kementerian sendiri selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dalam melaksanakan kerja sama seperti dengan FPIK Unpatti Ambon maupun dengan semua stakeholder yang ada di Maluku.
Nurleila membenarkan kalau Unpatti Ambon sudah menjadi anggota “Pertides”. Sebagai anggota Pertides maka Unpatti sudah tentu bisa melaksanakan kegiatan dalam bentuk program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang di fokuskan untuk desa.
Menyikapi hal ini, Nurleila berharap agar Unpatti melalui FPIK memiliki calon mahasiswa yang memiliki potensi baik berdasarkan standar seleksi dan standar nasional pendidikan tinggi.
Melalui perjanjian kerja ini maka Nurleila berharap agar ada mahasiswa magang dari Unpatti untuk bisa melaksanakan magang di balai milik Kementerian Desa PDTT di kota Ambon, serta terus membangun kolaborasi untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Badan Pengembangan Sumbar Daya Manusia (BPSDM) di kementerian, pintanya. (BM31)
