BM31News
BM31News

BM31News BM31News

Perjalanan Panjang Observatorium Bosscha siap Tergantikan

Jakarta, – Tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi sejarah dan perkembangan astronomi di Indonesia. Faktanya, Observatorium Bossch sedang merayakan hari jadinya yang ke-100.

Institut Teknologi Bandung (ITB) Departemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Hayati (FMIPA) Profesor Thomas Djamaluddin mengungkapkan asal-usul Observatorium Bossch dan tantangan masa depan. Hal itu terungkap dalam kuliah ilmiah memperingati 103 tahun pendidikan tinggi teknik di Indonesia bertajuk “100 Tahun Observatorium Bossch dan Menyambut Astronomi Indonesia ke Masa Depan”.

Thomas menyatakan bahwa observatorium Bossch diresmikan pada tahun 1923.Ada tiga faktor utama yang mendukung pembuatan observatorium di Jawa. Terutama karena alasan ilmiah, yaitu kebutuhan akan observatorium di belahan bumi selatan.

Kedua, ada dorongan dari astronom Dr. J. G. E. Voute tertarik mengamati bintang biner. Ketiga, dukungan kuat dari Bosscha.

Thomas mengatakan, dengan dukungan berbagai pihak terkait, akhirnya bisa dibangun observatorium pertama di Jawa, yaitu observatorium Bossch dengan Voute sebagai direktur pertama. Ada tiga teleskop utama di Observatorium Bossch, yaitu Teleskop Zeiss, Teleskop Bamberg, dan Teleskop “Bima Sakti” Schmidt.

Selain teleskop besar, ada juga beberapa teleskop kecil untuk penelitian dan pengajaran. Teleskop radio kecil kemudian dikembangkan untuk mempromosikan penelitian dan pengajaran dalam rentang multi-panjang gelombang.

Thomas memeriksa salah satu program observatorium Bossch. Pada tahun 1997, Jasinta membuat database visual binari yang diamati selama 70 tahun sejak 1924.

Basis data berisi sekitar 10 bintang.000 data dari 600 pasangan bintang ganda. Sekitar 60 pasang di antaranya memiliki orbit yang jelas.

Lebih dari 20 publikasi digunakan untuk membuat database. Ini menunjukkan pentingnya observatorium Bossch untuk mempelajari bintang ganda, terutama di langit selatan.

Thomas mengatakan tantangan terbesar bagi observatorium optik adalah ancaman polusi cahaya dari pembangunan perkotaan di sekitarnya.Tantangan bagi observatorium radio, sementara itu, adalah ancaman yang ditimbulkan oleh penggunaan frekuensi radio.

BM31News BM31News
BM31News
error: Konten Dilindungi !