Masohi, – PT Pegadaian (Persero) kembali menunjukan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Pelatihan Pengolahan Buah Pala serta Sosialisasi Perizinan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi ibu-ibu pelaku usaha di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat Kabupaten Maluku Tengah.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (14/10/24) kemarin itu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat, khususnya dalam pengolahan hasil pertanian lokal, serta memberikan pemahaman terkait pentingnya legalitas usaha.
Dalam rangkaian kegiatan ini, PT Pegadaian menyelenggarakan pelatihan pengolahan buah pala menjadi sirup. Buah pala, yang merupakan salah satu komoditas andalan di Maluku, diolah menjadi produk bernilai tambah berupa sirup yang dapat dipasarkan sebagai produk lokal.
Pelatihan ini bertujuan untuk membuka peluang usaha baru bagi para peserta sekaligus meningkatkan perekonomian lokal dengan menciptakan produk olahan yang memiliki potensi pasar lebih luas.
Selain pelatihan pengolahan buah pala, PT Pegadaian juga mengadakan sosialisasi terkait pentingnya pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
Kedua aspek ini sangat krusial bagi para pelaku usaha rumah tangga, terutama dalam memastikan legalitas dan keamanan produk yang dihasilkan karena NIB merupakan identitas resmi pelaku usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah, sementara PIRT merupakan sertifikat yang diperlukan untuk menjamin keamanan yang diproduksi secara rumahan.
“Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para ibu-ibu pelaku usaha di Desa Saleman. Dengan adanya pelatihan dan sosialisasi ini, mereka diharapkan mampu menghasilkan produk yang berkualitas serta memiliki legalitas usaha yang jelas,” ujar Lina selaku Perwakilan PT Pegadaian Cabang Masohi.
Antusiasme para peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung, mereka tidak hanya menerima secara teori tapi juga langsung praktik di tempat untuk melakukan pengolahan buah pala menjadi sirup.
Dirinya berharap, dengan adanya program ini, para pelaku usaha dapat mandiri dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Senada dengan itu, Rusman Dani Rumaen selaku Akademisi STKIP Gotong Royong Masohi yang menjadi pemateri pada kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada pihak PT Pegadaian, karena dapat berkolaborasi dalam meningkatkan kreatifitas ibu-ibu pelaku usaha di Desa Saleman.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PT Pegadaian yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan materi dan pelatihan dalam pembuatan sirup pala. Kita perlu menyadari bahwa daging buah pala hampir tidak dimanfaatkan di Maluku, terutama di Kabupaten Maluku Tengah. Padahal, daging pala memiliki potensi besar dan dapat mendukung perekonomian desa, terutama di Desa Saleman yang merupakan desa pariwisata. Dalam mendukung sektor pariwisata, sangat penting untuk memperkenalkan produk unggulan. Oleh karena itu, saya tidak hanya memberikan materi tetapi juga melakukan pelatihan langsung kepada ibu-ibu di Desa Saleman dalam pembuatan Sirup Pala. Desa ini memiliki potensi pala yang melimpah namun hanya biji dan bunga yang dimanfaatkan. Padahal, daging buah pala juga dapat diolah menjadi minuman kesehatan” ungkap Rumaen.
Dia menambahkan bahwa dirinya pernah menjadi Dosen Pendamping Kelompok Wirausaha yang mendapat hibah LLDikti XII Maluku dan Maluku Utara dalam pengembangan sirup pala dan telah melewati uji monev, tutupnya. (BM31-JP)