Ambon, 
– Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023 yang jatuh pada tanggal 23 Juli dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Seperti dilansir dari infopublik.id, Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan urgensi menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Sebab itu, iya juga mendorong segenap Pemerintah Indonesia bersama penegak hukum dan seluruh elemen bangsa memastikan anak-anak di Indonesia terbebas dari segala bentuk kekerasan.
Namun pada kenyataannya peringatan HAN 2023, anak-anak di Negeri Adat Kariu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku justru merasa tidak terlindungi karena masih dihantui oleh bunyi tembakan dan ledakan bom.
Bukan cuma itu, namum hak untuk mendapatkan pendidikan yang layakpun tidak terpenuhi selama kurang lebih 7 bulan yang mengakibatkan 90 anak Negeri Adat Kariu harus meninggalkan kampung halaman serta orang tua, untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik pada YPPK Dr. J. B. Sitanala milik Gereja Protestan Maluku (GPM).
Dilansir dari video viral yang beredar pada kanal youtube maupun akun media sosial lainnya, video yang berdurasi 1 menit 36 detik, anak-anak Negeri Adat Kariu menulis Surat Cinta untuk Presiden Jokowi sebagai bentuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023.
SURAT CINTA ANAK-ANAK NEGERI KARIU UNTUK PRESIDEN JOKO WIDODO
Kami anak-anak Negeri Kariu, mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional bagi semua anak-anak di seluruh Indonesia
Kami mohon dukungan doa bagi kami anak-anak Negeri Kariu yang tidak punya kebebasan untuk bersekolah seperti teman-teman yang ada di Indonesia.
Bapak Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo yang kami cintai
Apakah Bapak pernah tau tentang kami, anak-anak Negeri Kariu Provinsi Maluku yang adalah korban konflik.
Kami masih menderita dihantui ketakutan dengan bunyi tembakan dan bom, saat kami sedang bermain, belajar dan beribadah.
Bapak Presiden, apakah kami bukan anak Indonesia?
Sebab Negara takut memberikan kenyamanan bagi kami.
Sampai untuk bersekolah, kami harus keluar dari kampong halaman kami Negeri Kariu tercinta.
Bapak Presiden, bolehkah bapak datang melihat kami?
Sebab kehidupan kami terancam dan mungkin akan kehilangan masa depan.
Bapak Presiden, jika Indonesia aman dan maju, maka kami anak-anak minta untuk dilindungi.
Di Hari Anak Nasional, biarlah Bapak dapat mendengar jeritan hati kami anak-anka Negeri Kariu.
Doa kami, semoga Yang Maha Kuasa selalu melindungi Bapak.
Salam Merdeka, Indonesia Bersatu. (BM31)
