Ambon, 
– Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Nita Bin Umar, meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Lorong Putri, RT 001 RW 019, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (8/6/2025). Kunjungan ini menjadi bentuk kepedulian sekaligus upaya mendesak percepatan penanganan pascabencana.
Peristiwa longsor tersebut dipicu oleh hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan Ambon beberapa hari terakhir. Salah satu rumah warga atas nama Amirudin mengalami kerusakan berat, hingga dinilai tidak layak huni lagi oleh pihak berwenang.
“Rumah ini bukan hanya tidak layak lagi, tetapi sangat-sangat membahayakan bila terus ditempati. Saya sudah menyarankan kepada pemilik rumah agar segera mengungsi untuk sementara, mengingat kondisi alam yang tidak bersahabat,” kata Nita Bin Umar saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Nita yang juga merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan Kota Ambon menegaskan bahwa langkah cepat dan tanggap sangat dibutuhkan dalam situasi darurat seperti ini, terutama untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.
“Saya berharap, baik pemerintah kota maupun provinsi dapat segera bertindak cepat, khususnya dalam hal relokasi dan penyediaan hunian sementara yang aman dan layak,” tegasnya.
Menurut pantauan di lokasi, kondisi rumah korban nyaris roboh dengan struktur tanah yang terus bergerak akibat curah hujan tinggi. Kondisi ini semakin memperkuat urgensi relokasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.
“Abang Amirudin ada punya anak? Saya berharap dan sarankan untuk sementara tidak tinggal di sini. Insya Allah kami akan sampaikan kondisi ini kepada instansi terkait,” harap Nita kepada korban.
Dalam kunjungannya, Nita juga menyampaikan apresiasi kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial Provinsi Maluku yang telah lebih dahulu hadir membawa bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi korban.
“Alhamdulillah, tadi sebelum saya tiba di sini saya berpapasan dengan tim dari Tagana Dinas Sosial, dan Alhamdulillah mereka sudah datang membawa bantuan dan sudah bertemu langsung dengan korban,” terang Nita.
Kepedulian yang ditunjukkan oleh politisi dari Partai Amanat Nasional ini tidak berhenti pada tataran institusional. Ia juga mengungkapkan keterikatan emosional terhadap korban, yang merupakan bagian dari Ikatan Keluarga Besar Seram Bagian Timur (IKB-SBT).
“Kebetulan yang menjadi korban adalah keluarga besar IKB-SBT. Sebagai sesama orang SBT, saya merasa ini adalah panggilan hati. Walaupun bantuan yang saya berikan tidak seberapa, semoga bisa sedikit meringankan beban mereka,” tuturnya.
Ia juga mengimbau seluruh pihak, baik pemerintah, lembaga sosial, maupun masyarakat luas untuk bersatu dan bergotong royong dalam membantu warga yang terdampak bencana. Menurutnya, solidaritas menjadi kunci dalam setiap upaya pemulihan.
“Saya tidak bisa bergerak sendiri. Saya berharap bukan hanya saya, tetapi semua pihak, termasuk masyarakat dan lembaga sosial, dapat mengulurkan tangan untuk keluarga korban. Musibah seperti ini membutuhkan solidaritas kita bersama,” ungkapnya.
Nita berkomitmen untuk menyuarakan kondisi warga terdampak ke forum DPRD Maluku dan memastikan bahwa penanganan pascabencana menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah.“Saya akan bawa persoalan ini ke meja dewan. Kita tidak bisa menunggu lama, keselamatan warga adalah yang utama,” ujarnya tegas.
Kehadiran Nita di lokasi tidak hanya memberi harapan bagi korban, tetapi juga mencerminkan kehadiran wakil rakyat yang responsif dan peduli terhadap kondisi darurat yang menimpa masyarakat. (BM31)
