Ambon, – Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) periode 2025-2029 digelar pada Selasa (10/6/2025). Farah Christina Noya resmi dilantik setelah terpilih melalui Rapat Senat FK Unpatti yang berlangsung pada 2 Juni 2025.
Prosesi pelantikan yang berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran itu menjadi penanda tonggak baru kepemimpinan strategis di salah satu fakultas vital Universitas Pattimura. Pelantikan ini juga menutup masa jabatan Bertha J. Que yang telah memimpin selama dua periode.
Rektor Universitas Pattimura, Fredy Leiwakabessy dalam sambutannya menyampaikan penghargaan atas pengabdian dan dedikasi tinggi dari kepemimpinan sebelumnya.
“Fakultas Kedokteran berkembang sangat baik selama dua periode kepemimpinan Bertha Que. Berbagai capaian strategis berhasil diwujudkan, termasuk penguatan internasionalisasi, joint research, hingga terbitnya izin Program Studi Kedokteran Gigi,” kata Rektor, Fredy Leiwakabessy.
Ia juga mengapresiasi sinergi para wakil dekan periode 2021-2025 yang turut mengantar FK Unpatti pada pencapaian prestasi institusional dan akademik. Ke depan, Rektor berharap kepemimpinan dr. Farah dapat membawa fakultas ini semakin unggul dan berdampak lebih luas, khususnya bagi masyarakat kepulauan Maluku.

Ditemui usai pelantikan, dr. Farah Christina Noya menegaskan bahwa fokus utama dalam masa kepemimpinannya adalah menjadikan FK Unpatti sebagai pusat unggulan pendidikan kedokteran berbasis kepulauan yang berdaya saing nasional dan global.
“Kita ingin FK Unpatti bukan sekadar unggul di atas kertas, tetapi benar-benar mampu bersaing secara global dengan tetap memegang nilai-nilai profesionalisme dan keberlanjutan,” kata Dekan FK Unpatti, Farah Christina Noya.
Ia menegaskan bahwa lulusan FK Unpatti ke depan tidak hanya dituntut cerdas secara klinis dan medis, namun juga memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap masyarakat, khususnya di wilayah kepulauan yang menjadi karakteristik khas Maluku.
“Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dijalankan dengan semangat social accountability. FK Unpatti harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Kami tidak mulai dari nol, tapi akan meneruskan dan mengembangkan capaian yang telah dibangun oleh dr. Bertha Que,” tegas Farah.

Sebagai dekan ketiga dalam sejarah FK Unpatti, dr. Farah membawa visi transformasi dengan pendekatan kolaboratif. Ia mengajak seluruh sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan para pemangku kepentingan untuk bekerja bersama dalam mewujudkan misi fakultas.
“Sinergi adalah kunci. Kami mengajak seluruh elemen kampus untuk bergerak bersama, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan mempersembahkan yang terbaik bagi Maluku dan Indonesia,” ungkapnya.
Dalam pelantikan yang berlangsung khidmat tersebut, hadir para wakil dekan, ketua lembaga, direktur dan wakil direktur pascasarjana, serta para tenaga pendidik dan kependidikan dari lingkup Universitas Pattimura. Rohaniawan dan keluarga turut menyaksikan momen penting ini.
Selain menjadi momentum transisi, pelantikan ini juga menjadi ruang refleksi atas arah pengembangan fakultas. Tantangan globalisasi, akreditasi unggul, dan kebutuhan akan SDM kesehatan yang adaptif menjadi indikator strategis yang akan dihadapi kepemimpinan baru.
Universitas Pattimura, melalui fakultas kedokterannya, menargetkan ke depan dapat menjadi institusi rujukan nasional dalam pengembangan pendidikan kedokteran wilayah kepulauan. Visi ini dikuatkan melalui jejaring riset, peningkatan mutu akademik, dan digitalisasi layanan pendidikan.
Dengan pelantikan ini, FK Unpatti bersiap menatap masa depan yang lebih progresif, kompetitif, dan berdampak. Kepemimpinan baru diharapkan mampu melanjutkan estafet transformasi demi membentuk generasi dokter yang tidak hanya terampil, tetapi juga berjiwa sosial dan berkomitmen pada kemanusiaan. (BM31)