Ambon, 
– Management and Science University (MSU) Malaysia menegaskan posisi strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap lingkungan hidup melalui keterlibatannya dalam program restorasi terumbu karang MyCoral, yang kini resmi dijalankan di Teluk Ambon, Maluku, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti).
Proyek ini hadir sebagai respons terhadap kerusakan ekosistem laut yang kian mengkhawatirkan, terutama akibat aktivitas manusia dan dampak perubahan iklim.
“Tandanya untuk kita membantu komunitas setempat sebenarnya adalah demi kelestarian alam sekitar,” tegas Mohd Hairulnizam Bin Ibrahim, Project Manager MyCoral dari MSU Malaysia.
Menurutnya, terumbu karang bukan hanya keindahan bawah laut, melainkan pilar penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem marin.
“Tugas kita adalah memastikan kelestarian ini terjamin agar anak-anak kita nanti masih dapat menikmati keindahan alam seperti semula,” ujar Hairulnizam.
Sebagai bentuk nyata, MSU bersama FK Unpatti telah menurunkan sepuluh unit struktur buatan untuk penanaman dua jenis karang yang ditempatkan pada titik-titik strategis di Teluk Ambon.
“Dengan metode yang kami pakai, hasil pertumbuhan karang bisa mulai terlihat dalam 6 sampai 8 bulan, kami akan terus lakukan monitoring dan penelitian setiap tahun,” jelasnya.
Restorasi ini mengusung konsep underwater landscaping, yaitu menciptakan taman bawah laut bukan hanya demi pemulihan lingkungan, tetapi juga pengembangan kawasan wisata edukatif.
“Kalau dirawat baik, tempat ini bisa jadi lokasi wisata edukatif dan pusat penelitian kelautan,” ujarnya optimistis.
Lebih dari sekadar intervensi teknis, proyek ini juga menyasar perubahan perilaku masyarakat lokal. MSU menilai keterlibatan komunitas adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
