Ambon, 
– Momentum Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M dimanfaatkan secara maksimal oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Ambon untuk menebar manfaat dan kebaikan. Melalui kerja sama antara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IKM Provinsi Maluku, sebanyak 12 ekor sapi berhasil dikurbankan dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Kegiatan penyembelihan hewan qurban ini dilaksanakan di kawasan Tirta Mandiri, Kota Ambon, pada hari Idul Adha, dengan melibatkan panitia qurban yang terdiri dari warga Minang perantauan serta relawan dari berbagai unsur masyarakat.
“Berqurban sudah menjadi program rutin tahunan yang selalu dilaksanakan oleh DPD IKM Kota Ambon. Tahun ini, kami laksanakan bersama dengan DPW IKM Provinsi Maluku sebagai bentuk kekompakan dan tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat,” kata Ketua DPD IKM Kota Ambon, Indra Chaniago.
Menurutnya, seluruh hewan qurban berasal dari kontribusi warga Minang yang berdomisili di Kota Ambon. Daging qurban tersebut dibagikan kepada fakir miskin, anak yatim piatu, mualaf, serta masyarakat sekitar yang membutuhkan.
“Intinya, semua orang harus dapat merayakan Hari Raya Idul Adha tanpa ada yang merasa berkekurangan,” tegas Indra Chaniago dalam pernyataannya.
Pelaksanaan qurban ini tidak hanya sebagai bagian dari ibadah semata, tetapi juga sebagai wujud nyata solidaritas sosial dan penguatan hubungan kemasyarakatan antar suku, agama, dan budaya di Kota Ambon yang dikenal plural.
Dalam Islam, berqurban merupakan wujud ketakwaan dan keteladanan terhadap Nabi Ibrahim AS yang diuji kesabarannya oleh Allah SWT. Hikmah berqurban sangat besar, tidak hanya sebagai amalan pribadi, tetapi juga memiliki dampak kolektif bagi kesejahteraan sosial.
Ketua DPW IKM Provinsi Maluku, Arman Anwar, menyampaikan bahwa pelaksanaan qurban menjadi momen penting bagi warga Minang perantauan untuk mempererat ukhuwah dan berbagi rezeki dengan masyarakat lokal.
“Hikmah berqurban bagi kami warga Minang di perantauan adalah untuk meningkatkan rasa syukur atas nikmat Allah, membangun kepedulian sosial, serta meneladani kesabaran Nabi Ibrahim AS,” kata Arman Anwar.
Ia menambahkan bahwa kehidupan sebagai perantau menuntut ketahanan mental dan spiritual. Oleh karena itu, momentum Idul Adha juga dimaknai sebagai penguatan nilai-nilai religius dan kultural khas Minangkabau.
