Darwin, 
– Brand fashion lokal Azael Collection dari Kota Ambon, Maluku, sukses mencuri perhatian dalam gelaran Darwin Fusion International Trade 2025 yang berlangsung pada 23-24 Mei 2025 di DoubleTree by Hilton Esplanade, Darwin, Australia.
Azael Collection merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang fashion etnik Maluku, didirikan sejak tahun 2022 oleh Fransina Latumahina, seorang dosen pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon.
“Kami bangga bisa mewakili Ambon dan Maluku di ajang internasional ini. Semoga melalui partisipasi ini, karya-karya asli Maluku semakin dikenal dan diapresiasi di tingkat global,” kata Fransina Latumahina dalam rilisnya yang diterima BM31News, Rabu (28/5/2025).
Kehadiran Azael Collection dalam pameran internasional ini difasilitasi oleh Pemerintah Kota Darwin sebagai bentuk kerja sama antar kota kembar (sister city) antara Kota Ambon dan Kota Darwin. Akses ini diperoleh melalui jejaring Amboina Sailing Community (ASC) yang dipimpin oleh Nico Tulalessy.
“Selain manfaat bisnis, partisipasi Azael Collection juga memiliki dimensi diplomasi budaya. Dengan menampilkan produk fashion etnik Maluku, saya turut memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia,” tandas Nico Tulalessy.
Azael Collection juga mendapat dukungan dari sejumlah instansi seperti Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bea Cukai Kanwil Maluku, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, serta Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon.
“Partisipasi kami didukung oleh banyak pihak. Kami berterima kasih atas dukungan dari seluruh instansi yang selama ini membina Azael Collection. Ini menjadi semangat untuk terus mengembangkan produk lokal Maluku,” ujar Latumahina.
Menurutnya, keikutsertaan dalam Darwin Fusion International Trade bertujuan untuk memperluas jaringan bisnis, memperkenalkan brand, dan mencari peluang ekspor ke pasar Asia-Pasifik, termasuk Jepang, Vietnam, dan Timor Leste.
“Produk-produk kami menampilkan kekayaan motif Maluku yang dipadukan dengan desain kontemporer. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar internasional yang menghargai keunikan budaya,” jelas Latumahina.
Kepala Konsulat Republik Indonesia di Kota Darwin, Bagus Hendraning, turut hadir dan memberikan apresiasi atas partisipasi UMKM asal Maluku dalam ajang internasional ini.
“Partisipasi Azael Collection menunjukkan bahwa brand lokal asal Maluku mampu bersaing dan menunjukkan identitas budaya melalui inovasi fashion,” kata Bagus Hendraning.
Ia menambahkan bahwa Darwin Fusion International Trade merupakan platform efektif untuk promosi produk etnik Maluku ke pasar global, terutama di negara-negara sister city Darwin.
“Semoga keberhasilan ini menjadi awal baik untuk perkembangan industri kreatif dan ekonomi di Maluku, khususnya di bidang fashion berbasis budaya daerah,” tandas Bagus.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya diplomasi budaya Indonesia melalui sektor ekonomi kreatif, sejalan dengan strategi promosi pariwisata dan industri berbasis kekayaan budaya lokal.
Sebagai penutup, Latumahina menegaskan bahwa keikutsertaan Azael Collection bukan hanya momen promosi, tetapi juga pernyataan identitas budaya Maluku di ranah global.
“Ini adalah langkah awal kami untuk menjadikan Azael Collection sebagai ikon fashion etnik Maluku yang mendunia,” tutup Latumahina. (BM31)
