Ambon, 
– Universitas Pattimura dan PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) jalin kerja sama terkait pembukaan program pendidikan vokasi.
Rektor Universitas Pattimura, Fredy Leiwakabessy dan ELPPI melakukan kerja sama terkait program tersebut pada Jumat (22/11/24).
Kerja sama ini akan memberikan peluang bagi mahasiswa Unpatti, untuk bisa langsung mempraktekan teori yang diterima dari pembelajaran di kampus dimana alam proses pembelajaran dikampus mahasiswa banyak menerima teori, dan seharusnya berimbang dengan pelaksanaan praktek dan terjun langsung ke industri perkapalan untuk melihat bagaimana proses pembuatan kapal, pelayaran dan lainnya.
“Dalam kerjasama ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan magang di PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) dan kerjasama ini akan berdampak baik bagi pengembangan Sumber Daya Manusia di Maluku,” ungkap rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy.
Menurutnya, Unpatti telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana dalam upaya mendukung pembukaan program vokasi dimana ada tiga hal utama yang perlu disiapkan, diantaranya, kurikulum, SDM yaitu tenaga pengajar (dosen) dan sarana-prasarana.
Selanjutnya untuk proses perijinan dilakukan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) maupun Pendidikan Vokasi (Diksi). Sebab itu, dukungan dari ELPI sangat diperlukan sebab, nantinya berbagai sarana yang dibutuhkan untuk program Pendidikan pelayaran, perkapalan dan perikanan.
“Kami harapkan dalam waktu dekat SK kementerian dikeluarkan sehingga ditahun depan rencana kami mulai menerima mahasiswa baru. Untuk tahap awal, setiap prodi hanya boleh menerima mahasiswa 30-50 orang saja. Kami ingin mencetak SDM unggul melalui kerjasama ini,” jelas Rektor.
Sementara itu, Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary ELPI menjelaskan, kerja sama ini didasari karena ELPI awalnya berkembang di Ambon, sebelum berpindah di Surabaya dan ELPI tetap ingin berkontribusi positif di kota asal berdirinya.
ELPI dalam kerjasama ini akan memberikan bantuan dalam bentuk penyediaan sarana yang dibutuhkan seperti simulator, guidance pelayaran dan tentunya dosen ahli.
“Ada tiga program study (prodi) yang nanti dibuka yakni pelayaran, perkapalan dan perikanan dimana tahun depan sudah mulai menerima mahasiwa baru,” katanya. (BM31)
