Ambon, – Sebanyak 458 siswa dinyatakan lulus dari SMA Negeri 1 Ambon (SMANSA) untuk Tahun Pelajaran 2024/2025, dengan tujuh di antaranya mencatatkan prestasi luar biasa melalui perolehan nilai sempurna, yakni 100. Capaian ini tidak hanya mengukuhkan reputasi SMANSA sebagai sekolah unggulan, tetapi juga menegaskan kualitas output pendidikan yang mampu bersaing secara global.
Empat dari tujuh siswa terbaik tersebut bahkan telah diterima di sejumlah universitas terkemuka di luar negeri, termasuk di Rusia, Singapura, dan Malaysia, sementara lainnya telah mengamankan posisi di berbagai perguruan tinggi swasta ternama di Indonesia.
“Untuk lulusan tahun 2025 ini, tujuh siswa lulus dengan nilai 100, empat lulusan di antaranya telah mendaftar di universitas luar negeri seperti Rusia, Singapura, dan Malaysia. Di dalam negeri, ada beberapa universitas swasta ternama yang telah bekerja sama dengan SMANSA seperti UKRIDA, UNTAR, UPH, TRISAKTI, BINUS, ATMA JAYA, dan ESA UNGGUL,” kata Plt. Kepala SMA Negeri 1 Ambon, Leonora Wemay saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (6/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa jalur penerimaan mahasiswa baru melalui SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) diikuti oleh 20 persen siswa. Sisanya menempuh jalur SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes), termasuk opsi tes mandiri ke universitas swasta, sebagai alternatif untuk mengakses beasiswa pendidikan tinggi.
“Kalau yang di dalam Indonesia, di hampir sebagian besar universitas swasta yang bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Ambon, para siswa sudah lolos semua. Bahkan ada yang sudah menyelesaikan pembayaran dan bersiap menuju kampus untuk memulai perkuliahan,” ujar Wemay.
Kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi swasta unggulan nasional memberikan banyak kemudahan bagi lulusan SMANSA, mulai dari kuota penerimaan khusus hingga skema beasiswa dan pembinaan pra-perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Wemay juga menegaskan pentingnya penguatan mutu pendidikan secara konsisten agar lulusan tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing internasional.
Namun demikian, dalam kesempatan yang sama, Wemay juga memberikan klarifikasi terkait isu pungutan sebesar Rp270.000 per siswa yang dikabarkan diberlakukan kepada para lulusan untuk penghargaan kepada guru.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman media atas informasi ini, tetapi saya tegaskan informasi tersebut tidak benar. Kami tidak pernah berbicara dengan orang tua atau siapapun soal uang dimaksud,” tegas Wemay.
Ia menyebut kabar tersebut sebagai bagian dari upaya penyesatan informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang diduga sengaja ingin merusak reputasi kepemimpinannya di sekolah tersebut.
“Ini adalah informasi yang sengaja disebarkan untuk menghancurkan kedudukan saya. Saya tetap berkomitmen menjaga integritas dan transparansi dalam setiap kebijakan di sekolah ini,” kata Wemay.
Dengan kelulusan tahun ini, SMANSA Ambon kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga membekali mereka dengan kesiapan untuk menembus dunia akademik nasional maupun internasional. (BM31-JP)