Ambon, 
– Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 menunjukkan lima program studi (prodi) di Universitas Pattimura (Unpatti) dengan tingkat keketatan tertinggi. Pendidikan Dokter menjadi prodi paling diminati sekaligus paling sulit ditembus oleh peserta seleksi.
“Prodi Pendidikan Dokter menjadi prodi yang peminatnya terbanyak namun kuota yang tersedia melalui jalur SNBT hanya 60 orang. Jadi, satu kuota diperebutkan oleh 13 peserta,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Dominggus Malle di Ambon, Kamis (5/6/2025).
Selain Pendidikan Dokter, empat prodi lainnya dengan keketatan tinggi adalah Teknik Perminyakan (rasio 1:10), Farmasi (1:7), Ilmu Komputer (1:6,9), dan Teknik Geologi (1:6,8).
Malle menjelaskan, sistem seleksi UTBK SNBT 2025 menilai peringkat berdasarkan nilai tertinggi hingga kuota terpenuhi. Nilai tertinggi UTBK tahun ini mencapai 700,39.
“Nilai tertinggi itu diraih peserta dari Sumatera Utara yang memilih Fakultas Kedokteran Unpatti,” ungkapnya.
Adapun nilai terendah yang masih diterima di Pendidikan Dokter adalah 600,12, menunjukkan kompetisi sangat ketat di prodi tersebut. Hal serupa terjadi di Teknik Perminyakan dan Farmasi yang hanya menerima puluhan dari ratusan pendaftar.
“Ini mencerminkan minat tinggi terhadap prodi-prodi strategis dan potensi lapangan kerja yang kuat,” ujar Malle.
Pola seleksi SNBT memungkinkan peserta memilih hingga empat prodi, dan mayoritas peserta memilih dua pilihan. Namun kelulusan tetap ditentukan oleh urutan pilihan dan nilai.
“Jumlah peserta SNBT yang memilih Unpatti mencapai 5.391 orang, tetapi yang lulus hanya 2.079 orang,” jelas Malle.
Untuk menampung peminat lain, Unpatti membuka jalur Mandiri. Prodi-prodi seperti Pendidikan Dokter Gigi dan Ekonomi Terapan yang baru dibuka hanya tersedia di jalur ini.
Pendaftaran Mandiri dibuka hingga 18 Juni 2025, dengan tes dijadwalkan antara 20–26 Juni. Hasil seleksi gelombang pertama akan diumumkan pada 30 Juni.
Bagi peserta yang ingin bersaing di prodi favorit, Malle menyarankan persiapan akademik yang matang. “Prodi unggulan menuntut kompetensi tinggi dan kesiapan penuh dari peserta,” pungkasnya.
Dengan seleksi yang semakin ketat dan prodi unggulan yang kompetitif, Unpatti berkomitmen menjaga mutu akademik dan memenuhi harapan masyarakat terhadap pendidikan tinggi berkualitas di Indonesia Timur. (BM31)
