Ambon, – Ribuan warga Kota Ambon memadati Lapangan Merdeka Ambon untuk melaksanakan shalat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025). Sejak pukul 06.00 WIT, warga berbondong-bondong membanjiri lapangan lapangan untuk menunaikan shalat Ied.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri di Lapangan Merdeka ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya juga dilaksanakan pada 1 Syawal 1445 Hijriah atau tahun 2024 lalu. Sebelumnya, shalat Idul Fitri selalu dipusatkan di Masjid Raya Alfatah sejak tahun 2000.
Shalat Idul Fitri 1446 H ini dipimpin oleh Imam Masjid Raya Alfatah, Ustad Ibnujarir, dan khotbah disampaikan oleh Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath.
Dalam khotbah Idul Fitri, Wagub Vanath mengajak seluruh jamaah untuk benar-benar meresapi makna dan nilai-nilai ibadah puasa di bulan Ramadhan yang telah berlalu, sehingga dapat hadir sebagai manusia baru yang membawa perubahan dan kemaslahatan untuk semesta.
“Mari bangun budaya kalesang diri sendiri, karena mulai dari kalesang diri, kita menjaga kesucian jiwa dan raga, kemudian kalesang dalam merawat keluarga, kalesang di dalam berusaha, kalesang di dalam merawat hubungan persaudaraan dan membangun tanah pusaka yang sama-sama kita cintai, budaya kalesang ini bagian dari ikhtiar kita kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Wagub Vanath juga mengingatkan bahwa Ramadhan telah berlalu, dan mengajak seluruh jamaah untuk merenungkan apakah ibadah yang telah dilaksanakan selama Ramadhan telah benar-benar membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
“Apakah hari ini kita sedang merayakan kemenangan sejati yang merdeka dari perbudakan hawa nafsu atau sekarang kita hanya sedang berhari raya dengan memakai segala hal yang serba baru, tetapi kebiasaan-kebiasaan karena berubah menjadi lebih baik atau hanya terjebak dalam sebuah ritual tahunan sekedar menggugurkan kewajiban sehingga selesai bulan suci ramadhan cepat kembali menjadi budak nafsu al amarah atau nafsu saitaniyah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti maraknya berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian di media sosial, yang menurutnya merupakan perbuatan manusia yang telah dikuasai oleh nafsu saitania. “Karenanya, sebagai pokok ajaran puasa yaitu untuk mengontrol hawa nafsu dalam rangka meraih derajat taqwa,” tegasnya.
Selain itu, Wagub Vanath juga menekankan pentingnya kesadaran ekologis dan menjaga keseimbangan alam. Ia juga mengingatkan untuk memperkuat solidaritas hidup orang basudara, karena sebenarnya makna penting silaturahim dalam kehidupan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.
“Ibadah puasa yang telah kita lakukan sebulan lamanya, sejatinya bukan hanya untuk melaksanakan kewajiban untuk menahan lapar, haus dan kebutuhan biologis, atau bukan sekedar menghitung maaf, tetapi berharap dan memohon ampunan dan ridho-Nya, sehingga kita bisa kembali ke fitrah kemanusiaan kita yang sejati,” kata Wagub.
Di akhir khotbahnya, Wagub Vanath mengajak seluruh jamaah untuk merefleksikan beberapa hal yang perlu dikembangkan ke depan, antara lain peningkatan kualitas keimanan, keislaman, dan keikhlasan kepada Allah SWT.
Usai pelaksanaan shalat Idul Fitri, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Forkopimda dan para tokoh agama non-Muslim menghampiri ribuan umat Muslim di Lapangan Merdeka untuk bersilaturahmi. Gubernur menyempatkan diri untuk menyapa dan bersalaman dengan setiap jamaah yang hadir. Momen ini menjadi simbol kedekatan antara pemimpin daerah dengan rakyatnya dan wujud toleransi antar umat beragama serta semangat “hidop orang basudara” di Maluku.
Perayaan Idulfitri di Ambon tahun ini berlangsung dengan khidmat dan lancar. Masyarakat tampak antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari shalat Idulfitri hingga saling bersalaman dan bermaaf-maafan. (BM31)