BM31News
BM31News

BM31News BM31News

Universitas Pattimura Kukuhkan Tiga Guru Besar: Etika Akuntansi, Ekologi Laut, dan Inovasi Transportasi Jadi Sorotan

Pengukuhan Guru Besar Unpatti Perkuat Komitmen Akademik terhadap Tata Kelola Keuangan, Pelestarian Laut, dan Transportasi Ramah Lingkungan

Ambon, – Universitas Pattimura Ambon kembali mencatat sejarah akademik dengan mengukuhkan tiga guru besar baru dalam Sidang Terbuka Luar Biasa Senat, Kamis (22/5/2025), di Gedung Auditorium Universitas Pattimura. Ketiga akademisi yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Christina Sososutikno, SE., M.Si., Akt., CA; Prof. Ir. Irma Kasaulya, M.Sc., Ph.D.; dan Prof. Dr. Richard Benny Luhulima, ST., MT.

Pengukuhan ini bukan hanya simbol pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga tonggak penting dalam kontribusi strategis Universitas Pattimura bagi Indonesia Timur, khususnya dalam bidang akuntabilitas keuangan, pelestarian ekosistem laut, dan inovasi teknologi transportasi laut.

Prof. Christina Sososutikno resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Akuntansi Manajemen/Keprilakuan. Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul “Behavioral Managerial Earnings Management (B-MEM): Gagasan Baru Dalam Membangun Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan”, ia menyoroti pentingnya pendekatan perilaku dalam memahami praktik manipulasi laporan keuangan.

BM31News

“Konsep B-MEM menempatkan perilaku manusia sebagai pusat dari praktik akuntansi, menjembatani antara norma dan realitas, serta antara kepentingan ekonomi dan tanggung jawab sosial,” kata Prof. Christina Sososutikno.

Dalam paparannya, Prof. Christina menjelaskan bahwa pendekatan B-MEM menggabungkan tiga perspektif: agency (keagenan), behavioral (perilaku), dan governance (tata kelola), yang bersama-sama membentuk kerangka interdisipliner dalam menganalisis manajemen laba.

“Dengan pendekatan ini, kami menawarkan solusi nyata bagi OJK, BPK, dan entitas pengawasan lainnya untuk mengidentifikasi potensi manipulasi sejak dini,” ujar Prof. Christina.

BM31News

Ia juga mengutip data dari ACFE Indonesia Chapter, yang mencatat bahwa 6,7% dari kasus kecurangan korporasi melibatkan manipulasi laporan keuangan. Menurutnya, praktik ini lebih dari sekadar pelanggaran teknis.

“Ini bukan sekadar pelanggaran teknis, melainkan krisis etika,” tegasnya.

Prof. Christina menyerukan agar institusi pendidikan tinggi turut mereformasi kurikulum akuntansi agar mencerminkan tantangan sosial dan moral yang dihadapi dunia keuangan.

“Mahasiswa harus dibekali bukan hanya dengan teknik akuntansi, tapi juga pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai integritas dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Irma Kasaulya dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Oseanografi Biologi pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Dalam pidatonya yang berjudul “Peranan Fitoplankton Sebagai Penentu Kesuburan Perairan untuk Menunjang Usaha Perikanan Keberlanjutan di Provinsi Maluku”, ia menekankan pentingnya mikroorganisme laut dalam menjaga kesehatan perairan.

BM31News

“Fitoplankton bukan hanya mikroorganisme, tetapi fondasi utama rantai makanan laut. Tanpa mereka, produktivitas laut akan lumpuh,” tegas Prof. Irma Kasaulya.

Ia menjelaskan bahwa pemantauan fitoplankton melalui indeks klorofil-a menjadi indikator utama produktivitas perairan, terutama bagi Maluku yang menggantungkan ekonomi pada sektor kelautan dan perikanan.

“Keberlanjutan perikanan di Maluku sangat bergantung pada kesehatan laut, dan itu dimulai dari organisme terkecil di laut,” ujarnya.

Prof. Irma mengingatkan bahwa perubahan iklim global telah berdampak pada pola distribusi dan biomassa fitoplankton, yang berdampak langsung pada hasil tangkapan ikan dan kesehatan ekosistem.

Loading


Dapatkan berita terbaru dari BM31News.com langsung di ponsel Anda! Klik untuk bergabung di Channel WhatsApp dan Telegram kami sekarang juga.
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News
error: Konten Dilindungi !