Ambon, 
– Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas Pattimura Ruslan H. S. Tawari menyatakan bahwa Perguruan Tinggi menolak untuk menjadi institusi yang provokatif pada moment politik seperti saat ini.
“Ditahun politik saat ini, kami tak mau perguruan tinggi menjadi institusi yang provokatif, Institusi yang kemudian mengembangkan atau mendorong disintergrasi baik dari segi pikir maupun sikap terhadap calon pemimpin di daerah khususnya di Provinsi Maluku,” ungkap Tawari pada Kamis (27/6/24) di ruang kernyanya saat konfrensi pers terkait kegiatan Regional Metting 2024.
Pernyataan tersebut dilontarkan dengan maksud untuk mengajak seluruh Perguruan Tinggi agar tidak terkontaminasi dengan pengembangan isu-isu politik yang nantinya akan dimainkan oleh oknum-okmun tertentu melainkan harus menjadi sumber inspirasi yang positif baik dalam gagasan maupun ide.
“Kita menyadari benar, bahwa perguruan tinggi itu harus memegang peranan penting untuk menjadi dinamisator, akselerator, sumber insiprasi serta sumber gagasan yang logis dan ideal. Oleh karena itu gagasan terkait kegiatan Regional Metting University Leader 2024 ini diangkat untuk mensinergikan berbagai dasar pemikiran yang telah dituangkan dalam perencanaan kegiatan dimaksud,” katanya.
Tawari juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus menjadi Centra of Excellent atau pusat unggulan terhadap pembangunan pemerintah daerah melalui sebaran perguruan tinggi yang ada di setiap wilayah Maluku.
Dirinya berharap dengan adanya forum seperti ini maka perguruan tinggi dapat memberikan solusi bagi pemerintah daerah baik di provinsi maupun di kabupaten/kota terhadap berbagai pengambilan keputusan untuk pembangunan bangsa dan negara terkhususnya di Provinsi Maluku. (BM31-01)
