Arui Bab-KKT, – Sebuah jembatan vital di ruas jalan Trans Yamdena yang terletak di depan SMK Negeri 5 Kepulauan Tanimbar, tepatnya di Desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, dilaporkan ambruk pada Minggu (18/5/2025) dini hari.
Ambruknya jembatan ini berdampak langsung pada akses transportasi darat dari dan menuju lima kecamatan di Pulau Yamdena. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Tanimbar Selatan, Wertamrian, Kormomolin, Nirunmas, dan Tanimbar Utara.
“Warga langsung melaporkan kepada kami. Saya segera menuju lokasi dan mendokumentasikan keadaan jembatan sebagai bahan laporan,” kata Yongky Kamamas, Sekretaris Desa Arui Bab.
Ia menjelaskan bahwa kondisi jembatan memang sudah lama dalam keadaan rentan. Ini bukan kali pertama struktur tersebut mengalami kerusakan parah.
“Beberapa hari terakhir ini cuaca cukup ekstrem. Hujan deras disertai angin kencang terus mengguyur wilayah kami. Kemungkinan besar itu turut memperparah kondisi jembatan yang memang sudah rentan,” tambah Yongky.
Jembatan tersebut sebelumnya sempat ambruk pada tahun 2012, tak lama setelah pembangunan awalnya selesai. Kala itu, pemulihan akses jalan memakan waktu yang cukup lama dan mengganggu mobilitas warga.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini, dampak terhadap aktivitas sosial-ekonomi masyarakat sangat signifikan. Jalur Trans Yamdena tak hanya menghubungkan lima kecamatan di Pulau Yamdena, tetapi juga menjadi penghubung bagi warga dari kecamatan lain seperti Wuarlabobar, Yaru, dan Molu Maru untuk mengakses Pelabuhan Larat.
“Jalur alternatif memang ada, tapi tidak memadai untuk kendaraan roda empat berbadan besar. Kami sangat kesulitan,” ujar Yongky, menyoroti keterbatasan infrastruktur pendukung yang tersedia.
Situasi ini menuai keprihatinan dari masyarakat setempat yang mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak. Mereka berharap perbaikan bisa dilakukan secepatnya guna memulihkan konektivitas dan menghindari gangguan lebih lanjut terhadap aktivitas harian.
“Kami harap Pemkab Kepulauan Tanimbar tidak menunggu terlalu lama. Jembatan ini adalah urat nadi ekonomi dan sosial kami. Tanpa akses ini, semuanya terhenti,” pungkas Yongky.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah penanganan atau rencana perbaikan jembatan. (BM31)