Dalam presentasi ini sebut Hetharia kalau hasilnya sangat memuaskan dan bahkan bagaimana akan di lanjutkan dengan menggunakan riset.
Sejalan dengan itu, Hetharia meriliskan kalau workshop di kampung nelayan desa Hitu ini akan memberikan edukasi penerapan keselamatan nelayan dengan tujuan agar nelayan dan kapal perikanan yang ada di Maluku mampu beroperasi dengan aman yang di sertai peningkatan kesejahteraan ekonomi nelayan yang ada, sebutnya.
Hetharia juga membenarkan kalau workshop yang dilaksanakan ini bukan saja melibatkan dosen, melainkan juga mahasiswa.
Keterlibatan mahasiswa ini sebutnya, agar mahasiswa mampu mengembangkan ilmu yang di peroleh sekaligus mendapat kesempatan belajar secara langsung di lapangan dengan standar nasional maupun internasional.
Dia berharap agar melalui kegiatan workshop ini ada motivasi besar yang di miliki para peniliti dari Unpatti Ambon untuk berkolaborasi dalam pengembangan penelitian antar institut di dalam dan luar negeri melalui MoU dengan gagasan peningkatan kapasitas mutu pendidikan dan peningkatan pengelolaan perikanan dalam pembangunan bangsa dan negara terutama masyarakat di Provinsi Maluku sekaligus mendukung visi dan misi rektor Universitas Pattimura Ambon yaitu menjadikan “Unpatti World Class University”.
Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Dominggus Malle dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan itu mengatakan, Workshop Interanasional yang diselenggarakan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan riset kolaborasi antara Universitas Pattimura, University College London (UCL), Institut Teknologi Sepuluh November (IST) Surabaya dan Orela Shipyard Surabaya yang tercetus sejak 2021 lalu.
Banyak kegiatan yang telah dilakukan dari kolaborasi ini yang fokusnya adalah inovasi bagi keselamatan selama proses pelayaran dan proses penangkapan ikan.
Malle menjelaskan kalau Maluku merupakan wilayah kepulauan dan sebagian besar masyarakat bermata pencarian sebagai nelayan dengan menggunakan perahu berbagai ukuran.
Sebagai Wakil Rektor, Malle merincikan bahwa kondisi alam menjadi ancaman tersendiri bagi para nelayan di Maluku.
Untuk itu pemerintah atau institusi pendidikan harus konsen untuk membantu mencari solusi yang inovatif dan berguna bagi masyarakat terutama masyarakat nelayan di daerah ini, pintanya.
Di sela pembukaan workshop ini, Malle menyampaikan terima kasih kepada Hetaria yang sudah menggagas dan membangun kolaborasi serta kerja sama maupun merancang kapal anti tenggelam yang nantinya bisa di gunakan oleh masyarakat dan nelayan di Maluku.
Inovasi yang dapat dilihat adalah Live Jacket yang digunakan oleh Andrea Grech La Rosa UCL yang terbuat dari olehan Ban Dalam Bekas dan berharap para peserta dapat meniru apa yang telah dirancang.
Dia minta agar para peserta workshop supaya bisa manfaatkan kesempatan ini untuk bertukar pikiran sekaligus memanfaatkan ruang workshop sebagai acuan pengembangan destinasi riset terbaru antar institut perguruan tinggi yang ada, pintanya. (BM31)