Ambon, – Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra menghadiri Kegiatan Pembinaan Karakter Mental dan Spritual Mahasiswa Katolik Universitas Pattimura pada Sabtu (21/9/24) di Gereja Katolik Universitas Pattimura.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang kesejahteraan mental dan nilai-nilai spiritual.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Dominggus Malle dalam sambutannya mengatakan Kegiatan Pembinaan Karakter Mental dan Spritual Mahasiswa sangatlah penting untuk diikuti oleh setiap mahasiswa karena di dalamnya dapat mengembangkan diri dalam aspek pengembangan spiritual.
Lanjut dikatakan saat ini universitas berupaya untuk mengarahkan pola pembinaan mahasiswa sehingga nantinya dapat menjadi lulusan yang siap untuk menjadi pemimpi bangsa dan diharapkan kegiatan ini benar-benar memperkuat mental spiritual yang dimiliki sehingga para mahasiswa memiliki mental dan karakter yang kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang dapat merusak kehidupan mahasiswa itu sendiri.
Malle berharap, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius serta bisa mengimplementasikan segala ilmu yang didapat kedalam seluruh proses kehidupan agar kedepan segala yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Aida Kubangun dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sangatlah penting bagi mahasiswa karena banyak sekali masalah yang sering dialami oleh setiap mahasiswa yang terkait dengan spiritual.
“Kalau kita tidak pandai mengelola emosi kita dan menjauh dari Tuhan biasanya kita punya segala hal menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan baik, jadi memang kedekatan kita pada Tuhan itu sangatlah penting. Maka dari itu sertakanlah Tuhan dalam setiap kehidupan dan didalam hati kita semua sehingga nantinya seluruh proses dan usaha kalian akan direstui oleh Tuhan yang Maha Kuasa,” ungkap Kubangun.
Menurut Kubangun, kegiatan spiritual ini akan mengantar para mahasiswa dalam sebuah pembentukan karakter yang baik dan hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa banyak sekali mengalami gangguan psikologi.
“Mengapa demikian, sebab mahasiswa memiliki banyak permasalahan hidup seperti menjalani proses perkuliahan yang berat sebagai perantauan, mengalami segala proses hidup keras sebagai anak rantau sehingga diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini para mahasiswa dapat terlahir sebagai sarjana yang berkompeten bukan hanya dari sisi akademik, namun juga dalam segi karakter,” katanya.
Kubangun berharap, ke depanya lulusan-lulusan dari lembaga ini adalah lulusan yang baik dan dari lulusan ini pula yang akan melahirkan generasi-generasi hebat kedepanya sehingga akan ada perubahan positif serta peningkatan pembangunan Provinsi Maluku kearah yang lebih baik.
Sementara itu, Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra dalam sabutan sekaligus membuka kegiatan tersebut mengutip apa yang dikatakan Aristoteles bahwa pendidikan itu memiliki akar yang pahit tapi buah yang manis.
“Oleh karenanya semua harus berjuang dengan sungguh, semua harus melewati segala yang sulit untuk memperoleh kesuksesan dan tetaplah menghargai jasa dan pengorbanan orang tua sehingga tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. (BM31)