Ambon, – Setelah 25 tahun, kembali Shalat Idul Fitri (Ied) di gelar di Lapangan Merdeka Ambon. Terakhir, pelaksanaan Shalat Ied dilaksanakan di tahun 1999 karena konflik kemanusiaan.
Sebagaiamana diketahui, sebelum konflik kemanusiaan terjadi, lapangan Merdeka menjadi lokasi berbagai kegiatan massal atau menjadi jembatan pertemuan beragam masyarakat dari berbagai latar belakang sosial, suku dan agama.
Tepat, hari ini, 10 April 2024 pelaksanaan shalat Ied 1445 Hijriah dilaksanakan. Bertindak sebagai Imam yakni K.H.R.R. Hassannusi Imam Besar Masjid Raya Al Fatah dan Khatib Prof. Dr. Mohammad Attamimi, M.Ag.
Gubernur Maluku Irjen. Pol (Purn) Drs. Murad Ismail beserta Keluarga, mengikuti Shalat Ied 1 Syawal 1445 Hijriah / 2024 Masehi, di Lapangan Merdeka Ambon.
Shalat Ied juga diikuti Forkopimda Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Maluku, Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, serta ribuan umat Muslim yang memadati Kawasan tersebut.
Pantauan tim Publikasi Biro Administrasi Pimpinan Setda Maluku, pukul 06.00 WIT, Jemaah mulai berbondong-bondong berdatangan untuk melaksanakan shalat.
Usai shalat, Sekretaris Daerah Maluku Ir. Sadali Ie, M.Si. IPU yang ditemui, mengungkapkan, dilaksanakan kembali shalat Ied di Lapangan Merdeka Ambon, atas gagasan Gubernur Maluku bersinergi dengan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI.Syafrial dan Kapolda Maluku, Irjen Pol. Lotharia Latif sebagai wujud membangun kebersamaan antar umat beragama.
“Penyelenggaraan Shalat Ied 1445 H tahun 2024 M, adalah bentuk inisiatif Gubernur Maluku Murad Ismail, yang bersinergi dengan bapak Pangdam dan Kapolda dan jajaran serta elemen masyarakat, sehingga pada tahun 2024 ini terselenggara Shalat Ied di lapangan merdeka, Dimana setelah 25 tahun baru dilaksanakan lagi,” ungkapnya.
Toleransi antar umat beragama di Provinsi Maluku selama ini telah terjalin dengan dengan baik.
“Toleransi ini dibuktikan pada hari ini, pekarangan tempat-tempat ibadah seperti Gereja digunakan sebagai tempat parkir jemaah, ini menunjukan basudara Kristen juga mendukung pelaksanaan Shalat Ied di tahun 2024 ini. Pihak Gereja Maranatha dengan penuh sukacita mengijinkan pelatarannya sebagai lahan parkir bagi jemaah yang mengikuti Shalat Ied,” terang Sekda.
Untuk itu, dirinya berharap kondisi keberagaman dan toleransi umat beragama yang terjalin selama ini, perlu dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga menunjukan bahwa, kehidupan keberagaman di Provinsi Maluku selalu mengedepankan slogan orang hidup basudara, ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging, katong samua basudara.
“Diharapkan pelaksanaan Hari Besar Keagamaan, tidak hanya Shalat Ied tetapi Natal, Tahun Baru, dan lainnya kebersamaan toleransi antar umat beragama tetap selalu dijaga hingga akhir hayat.” tandas Sekda. (BM31)