Ambon, – Menjelang perayaan Dies Natalis ke-3, Sekolah Laboratorium Universitas Pattimura mengadakan Expo di Gedung Student Center FKIP pada Senin (24/6/24).
Dalam laporannya, Ketua Panitia H. Batkunde menyatakan bahwa perayaan Expo dan Dies Natalis ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh Sekolah Lab Unpatti. Kegiatan ii dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menunjukkan potensi dan prestasi mereka di berbagai bidang, serta untuk merayakan perjalanan panjang sekolah dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi muda Kota Ambon.
“Dalam kemeriahan dies kali ini, para siswa Sekolah Lab Unpatti akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan bakat seperti pentas seni dan presentasi proyek dari setiap jenjang Sekolah Lab Unpatti,” ucap Batkunde.
Kegiatan saat ini, lanjut Batkunde dimeriahkan dengan sejumlah pameran yang diikuti oleh setiap jenjang sekolah dengan tujuan agar pengunjung dapat tertarik dan mengetahui lebih banyak tentang proyek dan riset yang dihasilkan dari masing-masing jenjang di Sekolah Lab Unpatti.
Sementara itu, dalam sambutan ketua Badan Penyelenggara Sekolah (BPS) Unpatti Anastasija Limba menyatakan bahwa kegiatan saat ini adalah Expo ke-3 Sekolah Lab Unpatti yang merupakan agenda tahunan.
“Expo ini sebenarnya bertujuan untuk memperlihatkan karya-karya peserta didik, mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA. Saat ini, Sekolah Lab Unpatti telah menggunakan Kurikulum Nasional 2013 dan Kurikulum Merdeka, di mana pembelajaran yang dilakukan pada setiap jenjang menggunakan metode pembelajaran riset,” kata Limba.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Dominggus Malle menyatakan bahwa perayaan Expo dan Dies Natalis ke-3 Sekolah Lab Unpatti merupakan bagian dari misi Universitas dalam memperkuat sistem pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Maluku.
“Oleh karena itu, Unpatti mendirikan Sekolah Laboratorium dengan tujuan untuk mendidik siswa-siswi agar menjadi yang berprestasi. Selain itu, mahasiswa FKIP juga dapat melakukan praktikum di sekolah yang mempunyai tenaga pendidik dengan kualifikasi S2. Maka dari itu, diharapkan bahwa kompetensi peserta didik yang dihasilkan adalah yang terbaik,” ungkap Malle. (BM31)