Masohi, – Tradisi pukul sapu yang di laksanakan di negeri Mamala Kecamatan Leihitu merupakan warisan budaya yang sangat kaya dan unik dari masyarakat di Negeri Mamala dan menjadi bagian dari identitas serta kebanggaan bersama.
Hal ini di ungkapkan Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dalam sambutannya saat membuka kegiatan tradisi ada pukul sapu di negeri Mamala Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (17/4/24).
Hadir dalam kegiatan pukul sapu ini Gubernur Maluku Murad Ismail, Tim Penggerak Provinsi Maluku, Ina Latu Maluku dan duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad, Sekda Provinsi Maluku, FORKOPIMDA Maluku, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, pejabat TNI dan Polri, pimpinam instansi vertikal, FORKOPIMCAM Kecamatan Leihitu, Kepala Pemerintah Negeri se-Kecamatan Leihitu, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta masyarakat di Kecamatan Leihitu
Sahubawa dalam sambutannya katakan kalau dirinya sebagai Penjabat Bupati di Kabupaten Malteng sangat bangga atas tradisi adat pukul sapu yang setiap tahunnya di laksanakan oleh masyarakat adat di Negeri Mamala.
Dikatakannya kalau tradisi pukul sapu yang di selenggarakan di Negeri Mamala merupakan warisan budaya yang kaya dan unik dari masyarakat Mamala dan sudah menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan bersama masyarakat di Mamala maupun masyarakat Maluku Tengah pada umumnya.
Tradisi pukul sapu ucap Sahubawa kalau akan memiliki makna yang mendalam sebagai bentuk ekspresi persaudaraan, keberanian dan rasa hormat di tengah masyarakat.
Kegiatan ini merupakan momen penting dalam perkuatan kebersamaan dan keharmonisan semua masyarakat di kecamatan Leihitu terutama di negeri Mamala.
Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tokoh adat dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan acara ini dengan baik, ucap Sahubawa.
Sahubawa mengekspresikan kalau tradisi adat pukul sapu ini bukan sekedar menjaga tradisi leluhur namun paling penting adalah menjaga dan memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan di tengah kehidupan bermasyarakat.
Sahubawa berharap agar semua masyarakat di maluku tengah terutama di kecamatan Leihitu teristimewa Masyarakat Mamala untuk tetap menjaga nilai-nilai luhur yang ada dalam tradisi adat pukul sapu dengan mengedepankan semangat persatuan dan gotong royong.
Disebutkannya kalau semua elemen masyarakat di kecamatan Leihitu terutama di negeri Mamala memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya sepeti pukul sapu sehingga tetap berkembang dan selalu di kenal oleh generasi yang akan datang, sebutnya.
Menyikapi pelaksanaan adat seperti ini Pj Bupati katakan kalau tahun 2024 tradisi pukul sapu di Negeri Mamala sudah di masukkan dalam kalender of even Kabupaten Maluku Tengah.
Olehnya itu melalui tradisi adat pukul sapu ini akan bisa di promosikan dan dikenalkan sampai ke manca negara sekaligus menjadi ikon pariwisata kabupaten bertajuk Pamahanu Nusa, jelas Sahubawa. (BM31-02)