Ambon, – Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura sukses menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Membangun Mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang Adaptif dan Inovatif untuk Menjawab Tantangan Perkembangan Pendidikan Wilayah Kepulauan”. Kegiatan ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta alumni.
Kuliah tamu ini dilaksanakan pada Jumat (9/5/2025), sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan pendidik berkualitas di wilayah kepulauan seperti Maluku.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP UNPATTI, Izaak H. Wenno yang menekankan pentingnya daya adaptif dan inovatif dalam pendidikan daerah kepulauan.
“Wilayah kepulauan seperti Maluku membutuhkan generasi pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dan menghadirkan inovasi di tengah keterbatasan,” kata Wenno.

Sebagai narasumber utama, Ari Data menyampaikan materi strategis mengenai pembangunan karakter mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang tangguh dan solutif.
“Mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan literasi digital, pemikiran kritis, dan semangat kewirausahaan sosial agar mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan yang relevan dengan konteks lokal,” tegas Ari.
Ia menekankan bahwa mahasiswa Pendidikan Ekonomi tidak boleh sekadar memahami teori, tetapi harus mampu menerjemahkannya dalam bentuk solusi konkret di lapangan, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Kuliah tamu ini menjadi wadah interaktif bagi mahasiswa untuk berdiskusi langsung dengan narasumber dan menyampaikan pemikiran mereka tentang dinamika pendidikan di wilayah kepulauan.
“Kegiatan ini menjadi sarana penting dalam membentuk pola pikir mahasiswa yang responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat,” jelas Ari dalam sesi tanya jawab.
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Silvia Manuhutu mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan program studi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mahasiswa.
“Kuliah tamu ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperkuat wawasan, kapasitas, dan semangat mahasiswa dalam menjadi pendidik dan inovator masa depan,” ujar Silvia Manuhutu.
Ia menambahkan bahwa strategi pendidikan di wilayah kepulauan memerlukan pendekatan khas yang melibatkan pemanfaatan teknologi dan penguatan karakter.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya siap mengajar, tetapi juga siap menciptakan perubahan,” tambahnya.
Antusiasme tinggi dari para peserta menunjukkan bahwa topik yang diangkat relevan dan mendesak, sekaligus membuka cakrawala baru tentang pentingnya peran aktif mahasiswa dalam pembangunan pendidikan di kawasan terpencil.
Kuliah tamu ini diharapkan menjadi langkah konkret awal menuju pembentukan pendidik masa depan yang tangguh, inovatif, dan relevan dengan tantangan pendidikan Indonesia, khususnya di wilayah kepulauan yang masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. (BM31-JP)