Ambon, – Upaya memperkuat kemitraan hijau antara Australia dan Indonesia mendapat panggung istimewa dalam sesi diskusi panel bertema “Capitalising on Clean Energy: Growth in Indonesia and Australian’s Green Economy” yang digelar di Universitas Pattimura, Jumat (25/4/2025).
Acara ini merupakan bagian dari #AussieBanget University Roadshow yang dibuka langsung oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath. Kegiatan ini menampilkan kolaborasi antara akademisi, pakar energi, dan pemangku kebijakan dari kedua negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih.
“Saya harap semua dapat mengikuti diskusi ini di mana para pakar dari Indonesia dan Australia akan membahas kerja sama energi bersih antara kedua negara. Ini adalah peluang besar bagi kita,” ujar Gita Kamath dalam sambutannya.
Diskusi panel menghadirkan Muriel Watt AM (Analyst, AIP Renewables), Rambu Yati Radandima (Finance Manager, Sumba Sustainable Solutions), dan Wulfilla Maxmilian Rumaherang (Dosen Teknik Mesin, Universitas Pattimura), dengan moderator Jonny Latuny, Kepala International Office Unpatti.
Muriel Watt menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan yang saling melengkapi. “Australia telah membangun sistem energi hijau selama beberapa dekade. Kami ingin berbagi praktik terbaik itu dengan Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Rambu Yati menekankan pentingnya pembangunan energi yang inklusif dan merata, khususnya di kawasan timur Indonesia. “Kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal membangun masa depan yang setara dan berkelanjutan,” katanya.
Wulfilla Rumaherang menambahkan bahwa keterlibatan kampus seperti Unpatti penting dalam menjembatani inovasi lokal dan global. “Mahasiswa harus jadi bagian dari solusi. Kita punya sumber daya dan semangat, tinggal membangun sistemnya bersama,” jelasnya. (BM31-JP)