BM31News
BM31News

BM31News BM31News BM31News

Investor Saham Indonesia Tembus 7 Juta, Bukti Nyata Optimisme Ekonomi Nasional

BEI mencatat peningkatan signifikan investor saham Indonesia di tengah gejolak ekonomi global, menandai tonggak penting dalam inklusi pasar modal nasional.

Jakarta, – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan tonggak baru dalam sejarah perkembangan pasar modal nasional. Berdasarkan press release No: 045/BEI.SPR/06-2025 yang diterima redaksi BM31News.com pada Selasa (3/6/2025), jumlah investor saham Indonesia telah melampaui angka 7 juta pada Senin (26/5), atau tepatnya mencapai 7.001.268 single investor identification (SID).

Capaian monumental ini disebut sebagai bukti nyata meningkatnya minat masyarakat terhadap pasar modal nasional, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat.

“Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tercermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.

Pertumbuhan signifikan tersebut terjadi meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi dari 7.079,905 pada akhir 2024 menjadi 5.967,988 pada 9 April 2025, sebelum kembali menguat ke posisi 7.175,819 per 28 Mei 2025. Ketahanan IHSG yang kembali pulih turut menjadi indikator kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

Kinerja ini sekaligus mencerminkan keberhasilan strategi edukasi dan literasi keuangan yang masif dilakukan oleh BEI melalui berbagai kanal dan infrastruktur. Sejak akhir 2024 hingga Mei 2025, investor saham bertambah sebanyak 619.824 SID.

Peningkatan jumlah investor tidak terlepas dari sinergi strategis antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta seluruh pemangku kepentingan yang aktif mendukung edukasi publik terkait pasar modal.

“BEI juga berorientasi pada peningkatan partisipasi investor institusi dengan terus menjalin keterlibatan aktif bersama investor institusi domestik guna mendorong peran mereka dalam aktivitas transaksi pasar,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman.

Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang BEI untuk menciptakan pasar modal yang inklusif, dinamis, dan berdaya saing global. Keterlibatan investor institusi diharapkan dapat memperkuat fondasi ekosistem investasi nasional.

Untuk memperluas jangkauan edukasi, BEI memanfaatkan kanal digital seperti aplikasi IDX Mobile yang telah diunduh lebih dari 287 ribu pengguna, serta media sosial resmi BEI yang aktif menyajikan konten literasi keuangan. Inovasi digital ini turut mempercepat distribusi informasi dan membangun kepercayaan publik terhadap investasi pasar modal.

Di sisi lain, program literasi secara luring tetap menjadi tulang punggung strategi BEI. Galeri Investasi BEI kini hampir mencapai 1.000 lokasi, dan didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di kawasan timur seperti Ambon, Papua, dan Nusa Tenggara.

“Pertumbuhan investor harus diimbangi dengan penyediaan informasi yang akurat, inklusif, dan mudah diakses. Untuk itu, kami terus memperkuat kanal edukasi digital maupun fisik,” jelas Jeffrey Hendrik.

Sepanjang semester pertama 2025, BEI melalui Kantor Perwakilan di seluruh Indonesia telah menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM), seminar, workshop, dan webinar yang menjangkau ribuan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, hingga komunitas investor pemula.

Konsistensi dalam menghadirkan program edukasi yang relevan menjadi faktor kunci pertumbuhan investor. BEI secara aktif berkolaborasi dengan perusahaan efek, asosiasi profesi, akademisi, hingga media, guna memperkuat pemahaman publik terhadap instrumen pasar modal.

Pencapaian 7 juta investor ini dinilai sebagai momentum penting dalam mendongkrak peran pasar modal sebagai penggerak ekonomi nasional. Partisipasi publik yang semakin luas menjadi modal utama dalam menciptakan iklim investasi yang sehat, berkelanjutan, dan produktif. (BM31)

Loading


Dapatkan berita terbaru dari BM31News.com langsung di ponsel Anda! Klik untuk bergabung di Channel WhatsApp dan Telegram kami sekarang juga.
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News