Ambon, – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku menggandeng Universitas Pattimura melaksanakan Kegiatan Bawaslu Ngampus dengan Tema: Meningkatkan Peran Partisipasi Mahasiswa Dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024, bertempat di Aula Rektorat Universitas Pattimura, Senin (9/9/24).
Rektor Universtas Pattimura Fredy Leiwakabessy memberi apresiasi atas terselenggarnya kegiatan di kampus yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Provinsi Maluku.
Dikatakan bahwa mahasiswa peserta kegiatan Bawaslu Ngampus ini adalah mahasiswa yang berasal dari seluruh kabupaten/kota maupun daerah diluar Provinsi Maluku sehingga sudah seharusnya mahasiswa mengambil peran penting sebagai agen perubahan dan memahami serta membagi informasi terkait berbagai materi yang disampaikan hari ini.
“Dewasa ini kita telah ada pada era demokrasi yang sangat transparan dan ini menjadi salah satu peluang namun juga tantangan untuk bagaimana mahasiswa dapat berinovasi dan berkemampuan kristis dalam berproses terkait pengawasan pelaksanaan pemilu,” ujar rektor.
Rektor berharap semoga Bawaslu Ngampus dapat memberikan informasi serta edukasi secara kompleks, komperhensif dan akurat serta juga dapat terlibat bukan hanya sebagai peserta melainkan juga dalam proses pengawasan pemilu sehingga hal tersebut bisa menjadi sebuah bentuk pembelajaran dan pengalaman berharga untuk mahasiswa selaku calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
Dikesempatan yang sama juga Koordinator divisi Pencegahan, Partisipasi masyarakat dan Humas Bawaslu Provinsi Maluku Daim Baco Rahawarin dalam sambutannya sekaligus membuka dengan resmi kegiatan tersebut mengatakan Kedewasaan akan berdemokrasi, terlihat dari tidak hanya sebatas adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat, untuk menentukan pilihan politiknya sesuai dengan hati nurani saja namun juga masyarakat telah cukup cerdas dalam menyikapi setiap dinamika proses politik, dengan terjaganya kondusifitas wilayah, hingga pada upaya kolektif meminimalisir potensi timbulnya dugaan pelanggaran.
Dijelaskan, laporan indeks demokrasi dari lembaga internasional, Economic Intelegence Unit (EIU) dirilis pada tahun 2021, memaparkan Indeks demokrasi Indonesia (secara nasional) mencapai skor rata-rata 6,71, atau dapat dikatakan membaik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Berkaca dari hasil tersebut, kiranya penting untuk kita semua untuk berkolaborasi membangun demokrasi di daerah ini dengan berfokuskan pada partisipasi aktif masyarakat terhadap pengawasan pemilihan kepala daerah kali ini dan tetap menjalin kerjasama antara Bawaslu dengan pihak perguruan tinggi dalam mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, diantaranya keperluan melakukan praktik kerja, penelitian, maupun jalinan kerja sama kemitraan,” katanya.
Rahawarin menegaskan, pembangunan demokrasi ke depan memiliki tantangan tersendiri seperti masih dijumpai politik berbiaya tinggi (high cost politics), adanya praktik oligarki, menyeruarakan politik identitas berbasis isu Suku, Agama, Ras, SARA dan lain hal seperti ini dapat dicegah dengan pengawasan yang optimal dan pendidikan politik secara masif, salah satu diantaranya melalui kegiatan ‘Bawaslu Goes to Campus’ ini.
Baco berharap kepada semua peserta agar dapat berkolaborasi dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas guna menghasilkan pemimpin daerah yang berkualitas, demi membawa arah kemajuan bagi daerah yang dinahkodainya. (BM31)