Ambon, – Kecelakaan lalu lintas beruntun terjadi di Jalan Wolter Monginsidi, Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu (31/5/2025) sekitar pukul 14.10 WIT. Sebuah angkutan kota (angkot) dengan nomor polisi DE 1099 OU mengalami rem blong dan menabrak dua sepeda motor, menyebabkan enam orang mengalami luka-luka.
Peristiwa tersebut melibatkan tiga kendaraan: satu angkot dan dua sepeda motor masing-masing Honda Beat DE 6999 NP serta Yamaha Jupiter Z AG 4605 FAX. Ketiganya mengalami kerusakan cukup parah akibat benturan keras.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKP M. Ainul Yaqin, insiden bermula saat angkot jurusan Halong Atas menuju pusat Kota Ambon melaju di jalan turunan dan mengalami kegagalan sistem pengereman.
“Angkot dari arah Halong Atas menuju pusat kota mengalami rem blong saat di turunan pertigaan reklame. Kendaraan tak terkendali lalu menabrak dua motor yang sedang melintas di Jalan Wolter Monginsidi,” kata Ainul Yaqin, Kasat Lantas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease.
Pengemudi angkot, Paol Lesnussa, mengalami benturan di bagian kepala. Dua penumpangnya, Adrian Laitomu dan Ariel Laitomu, juga menderita sakit di bagian kepala akibat benturan keras di dalam kendaraan.
Sementara itu, pengendara Jupiter Z, Valen Tahalele, dan penumpangnya, Nasrul Saputra, mengalami luka robek di wajah. Kondisi cukup parah dialami pengendara Honda Beat, Verry Bambang, yang mengalami luka lecet di wajah dan benturan di kepala hingga sempat tak sadarkan diri di lokasi kejadian.
“Total enam korban mengalami luka-luka, tiga di antaranya luka di kepala dan satu korban sempat tidak sadarkan diri. Semua korban telah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis lebih lanjut,” lanjut Ainul Yaqin.
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan ketiga kendaraan yang terlibat untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Diduga kuat kecelakaan dipicu oleh kegagalan fungsi rem angkot saat melintasi turunan tajam.
“Kami masih mendalami penyebab pasti rem blong tersebut, apakah karena faktor teknis, kelalaian pengemudi, atau minimnya perawatan kendaraan,” jelas Ainul Yaqin.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan perlunya uji kelayakan rutin bagi angkutan umum serta pengawasan ketat terhadap keselamatan transportasi di wilayah Kota Ambon, terutama di jalur rawan seperti Halong.
Pihak Dinas Perhubungan Kota Ambon diminta untuk melakukan evaluasi terhadap angkot-angkot yang masih beroperasi agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Keselamatan penumpang harus jadi prioritas. Jika ada angkot yang tidak layak jalan, harus segera ditindak,” tegas Ainul Yaqin. (BM31)