Ambon, – Rektor Universitas Pattimura (Unpatti), Fredy Leiwakabessy didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Ruslan H. S. Tawari menerima kunjungan dari SKK Migas Inpex Masela, Ltd yang berlangsung di Ruang Rapat Rektorat Unpatti pada hari Rabu (19/2/2025).
Kunjungan tersebut dalam rangka membahas kelanjutan implementasi kerja sama berupa program beasiswa dan penandatanganan Memorandum of Understanding yang akan berlangsung pada 24 Februari 2025 dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, Profesor Fauzan dan Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTN Se-Indonesia, Muhammad Miftahussurur.
Penandatanganan MoU antara Unpatti dengan Inpex merupakan wujud kepedulian Inpex dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku.
Menurut Rektor, kunjungan Inpex Masela ke Unpatti dalam rangka menyamakan persepsi kajian lanjutan tentang MoU dalam tahapan eksploitasi penggunaan Blok Masela dan juga membahas terkait tim kajian yang diharapkan dapat membangun kerja sama dengan Unpatti.
Selain itu, kunjungan tersebut juga membahas tentang pembaharuan MoU yang telah ada disepakati sebelumnya, dengan harapan agar konsep yang sudah didiskusikan bersama dapat berjalan dengan baik. Baik konsep MoU sebagai paying kesepakatan bersama tetapi juga isi dari MoU tersebut agar berjalan lebih terarah, sehingga Unpatti dapat menyiapkan seumber daya manusia sesuai dengan tim kajian yang diinginkan oleh Inpex, ungkap Rektor.
Rektor berharap, dengan dilaksanakannya Penandatanganan MoU antara Unpatti dengan Inpex pada Senin (24/2/2025) mendatang yang disaksikan langsung oleh Wamen Diktisaintek dan Ketua Forum Warek Bidang Kerja Sama PTN Se-Indonesia, agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama.
Pada kesempatan yang sama, Nova Mariana Kartikasari selaku Manager Project Contracting Inpex mengatakan, maksud dan tujuan dilakukannya kunjungan ke Universitas Pattimura guna mengadakan kolaborasi secara lebih lanjut untuk beberapa studi yang akan dilaksanakan bersama.
“Jadi, studi pertama dari Tim Peneliti Unpatti terkait penyediaan Food Supply dengan meilihat kemungkinan yang dapat disuplai dari Maluku untuk proyek abadi. Kemudia yang kedua terkait dengan pengembangan Local People dengan melihat potensi orang-orang di Maluku ayng dapat dilibatkan dalam proses konstruksi dan operasi untuk proyek abadi. Dan yang ketiga adalah untuk melihat potensi Local Vendor yang dapat menjadi subkontraktor kami atau kontraktor yang diharapkan agar proyek tersebut dapat dimiliki oleh masyarakat Maluku,” tambahnya.
Dia berharap, dengan adanya kerja sama yang berkelanjutan ini maka masyarakat di wilayan Maluku dapat diberdayakan. (BM31)