BM31News
BM31News

BM31News BM31News

Pendidikan Tanpa Diskriminasi Jadi Seruan Utama UNPATTI di Hardiknas 2025

Upacara Hardiknas di UNPATTI bukan sekadar seremoni, tapi seruan nyata untuk wujudkan pendidikan adil, berkualitas, dan bebas diskriminasi di seluruh Indonesia.

Ambon, – Universitas Pattimura (UNPATTI) menandai Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2025 dengan sebuah pesan tegas “Pendidikan Berkualitas adalah Hak Semua Warga Negara, Tanpa Terkecuali.” Upacara yang digelar di Lapangan Unpatti pada Jumat (2/5/2025) dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dominggus Malle.

Dalam upacara itu, sambutan tertulis dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, dibacakan secara lugas.

“Hardiknas bukan seremoni tahunan semata. Ini adalah momen meneguhkan dedikasi dan komitmen kita untuk memenuhi amanat konstitusi: mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas Malle saat membacakan pernyataan menteri.

Pernyataan tersebut menyoroti pentingnya pendidikan sebagai hak sipil dan hak asasi manusia yang tidak boleh dikekang oleh diskriminasi apapun.

“Tak boleh ada diskriminasi berdasarkan agama, suku, fisik, ekonomi, jenis kelamin, atau domisili. Pendidikan adalah hak yang melekat pada setiap insan,” bunyi kutipan dari sambutan tersebut.

Dalam konteks individual, pendidikan dijelaskan sebagai proses pertumbuhan manusia menjadi makhluk pembelajar sejati. Namun secara nasional, pendidikan adalah alat mobilitas sosial dan pengangkat martabat bangsa. “Pendidikan bukan sekadar sekolah. Ini adalah sarana peradaban,” tegas sambutan tersebut.

BM31News

Sambutan juga menyoroti komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan pendidikan sebagai prioritas nasional melalui Asta Cita keempat. Fokus kebijakan mencakup revitalisasi sarana prasarana, pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.

“Guru bukan hanya pengajar. Mereka adalah agen pembelajaran dan peradaban. Mereka mentor, konselor, dan orang tua kedua bagi murid-murid,” ucap Malle saat membacakan sambutan tersebut.

Sebagai langkah konkret sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah meluncurkan berbagai program transformatif. Di antaranya perbaikan tata kelola pendidikan, penerapan deep learning, penguatan Tes Kemampuan Akademik (TKA), hingga integrasi pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Kementerian juga merancang kebijakan pembentukan karakter melalui Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan program “Pagi Ceria”, serta memperkenalkan Album Kicau untuk taman kanak-kanak sebagai media pendidikan karakter berbasis lagu anak.

“Untuk mewujudkan semua itu, kita butuh partisipasi semesta. Pemerintah tak bisa bekerja sendiri. Media, orang tua, masyarakat, dunia usaha, semua harus bergandengan tangan,” ujar Malle.

Upacara Hardiknas di Unpatti diikuti seluruh sivitas akademika dan siswa-siswi dari Sekolah Laboratorium Unpatti. Menariknya, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat sebagai simbol keberagaman dan inklusivitas dalam dunia pendidikan.

Dengan mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, Unpatti menunjukkan bahwa Hardiknas bukan hanya upacara, tetapi momentum untuk memperjuangkan pendidikan yang benar-benar menjangkau setiap anak bangsa. (BM31-JP)

Loading


Dapatkan berita terbaru dari BM31News.com langsung di ponsel Anda! Klik untuk bergabung di Channel WhatsApp dan Telegram kami sekarang juga.
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News
error: Konten Dilindungi !