Ambon, – Universitas Pattimura kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan mahasiswa dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan menggelar Kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik Papua dan 3T) On-Going 2025. Kegiatan yang digelar pada Senin (2/6/2025) ini mengangkat tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Kesiapan Karir” dan berlangsung di Aula Rektorat Universitas Pattimura, Ambon.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Universitas Pattimura dan diikuti oleh 90 mahasiswa penerima beasiswa ADik Papua dan 3T. Tiga narasumber dihadirkan untuk memberikan materi strategis, yaitu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Humas, dan Alumni Nur Aida Kubangun, Kepala BIN Daerah Maluku Marsma TNI R. Harys Soeryo Mahhendro, serta Business Assistant Manager Jasa Raharja Ahmad Hasan.
“Program ini penting sebagai upaya membangkitkan kepercayaan diri mahasiswa, membentuk karakter unggul, dan mendorong pengembangan diri secara menyeluruh,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Humas, dan Alumni, Nur Aida Kubangun.
Ia menegaskan bahwa pemberian beasiswa oleh pemerintah bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi juga bentuk kepercayaan kepada generasi muda dari Papua dan 3T untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berdaya saing.
“Beasiswa ini adalah amanah. Mahasiswa harus memanfaatkannya sebaik mungkin untuk menyelesaikan studi, mengikuti kegiatan positif, dan memperkuat kapasitas pribadi,” lanjutnya.
Kubangun juga menekankan bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga oleh kualitas karakter yang dimiliki.
“Memiliki kemampuan akademik yang mumpuni itu penting, tapi yang sangat penting adalah karakter. Karakter yang baik akan menentukan keberhasilan kalian ke depan,” kata Nur Aida Kubangun.
Dalam sesi berikutnya, Kepala BIN Daerah Maluku, Marsma TNI R. Harys Soeryo Mahhendro, membawakan materi tentang pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda, khususnya mereka yang berasal dari wilayah-wilayah strategis seperti Papua dan 3T.
“Kita membutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tapi juga punya rasa cinta tanah air yang kuat, paham identitas kebangsaan, dan mampu menjaga integritas bangsa,” kata Marsma TNI R. Harys Soeryo Mahhendro.
Senada dengan itu, Ahmad Hasan dari PT Jasa Raharja menyoroti pentingnya kesiapan karier dan keterampilan praktis yang harus dimiliki oleh mahasiswa agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompleks.
“Mahasiswa harus aktif mengembangkan diri, tidak hanya mengandalkan nilai akademik. Keterampilan komunikasi, etika kerja, dan pemahaman dunia industri sangat penting,” tegas Ahmad Hasan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta. Beberapa mahasiswa penerima beasiswa mengaku bahwa pembinaan ini sangat membantu mereka mengenal lebih dalam tentang peran mereka sebagai generasi penerus bangsa.
“Acara ini memberikan kami motivasi besar untuk tetap semangat, meski berasal dari daerah yang jauh. Kami merasa lebih dihargai dan diberi ruang untuk berkembang,” ujar salah satu mahasiswa peserta kegiatan.
Program ADik Papua dan 3T merupakan kebijakan afirmatif pemerintah untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada putra-putri dari wilayah-wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses pendidikan. Universitas Pattimura sebagai institusi pendidikan di kawasan timur Indonesia terus berperan aktif dalam menyukseskan program ini dengan pendekatan pembinaan yang berkelanjutan.
Dengan kegiatan seperti ini, Universitas Pattimura berharap mahasiswa tidak hanya menjadi penerima beasiswa pasif, tetapi juga agen perubahan yang memiliki semangat kebangsaan dan kesiapan menghadapi tantangan global.
“Kami ingin mahasiswa yang hadir di sini, kurang lebih 90 orang ini, benar-benar menjadi anak-anak bangsa yang berkarakter kuat, percaya diri, dan mampu bersaing,” pungkas Nur Aida Kubangun. (BM31)