Ambon, 
– Pertamina Foundation bersama Universitas Pattimura menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi pada Senin (1/7/2025), bertempat di Aula Rektorat Unpatti. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses seleksi beasiswa Sobat Bumi, yang ditujukan bagi mahasiswa berprestasi dan berkomitmen terhadap keberlanjutan energi dan lingkungan.
Program Desa Energi Berdikari adalah inisiatif inovatif dari mahasiswa penerima beasiswa Sobat Bumi untuk mewujudkan desa mandiri energi berbasis energi terbarukan. Program ini menekankan pengembangan proyek rekacipta energi yang relevan dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Universitas Pattimura, Nur Aida Kubangun, menegaskan pentingnya kegiatan sosialisasi ini sebagai bentuk pendekatan baru dalam proses seleksi beasiswa.
“Kegiatan ini sangatlah penting, dan ini juga tentu dianggap penting oleh Pertamina Foundation untuk mengukur kemampuan para mahasiswa dalam presentasi dan memberikan argumen, serta dapat bekerjasama dalam satu kelompok,” kata Wakil Rektor, Nur Aida Kubangun.
Kubangun juga menjelaskan bahwa pada tahun 2025, mekanisme seleksi mengalami pengembangan dengan penambahan tahap Focus Group Discussion (FGD) sebagai sarana untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif mahasiswa.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sosialisasi ini menjadi media pembelajaran sekaligus pendorong mahasiswa untuk menciptakan karya inovatif dalam mendukung agenda keberlanjutan yang digagas Pertamina Foundation.
“Dengan dilakukan kegiatan ini tentu akan menambah wawasan baru bagi para mahasiswa dalam membuat karya inovatif untuk mendukung kegiatan Pertamina Foundation,” ungkapnya.
Program beasiswa Sobat Bumi sendiri diberikan kepada mahasiswa S-1 yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam organisasi serta memiliki kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan. Universitas Pattimura termasuk salah satu kampus mitra nasional dalam program tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pertamina Foundation melalui program Desa Energi Berdikari mendorong mahasiswa untuk merancang proyek nyata berbasis teknologi energi terbarukan, seperti PLTS, biodigester, dan sistem pemanfaatan energi lokal lainnya, yang bisa diterapkan di desa-desa binaan.
Menurut data internal Pertamina Foundation, sejak tahun 2020, lebih dari 50 desa telah mendapatkan manfaat langsung dari inisiatif ini, dengan keterlibatan aktif ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Tujuan dari kegiatan ini bukan hanya untuk mendapatkan beasiswa, tetapi juga sebagai pembelajaran dalam pengembangan ilmu, kreativitas, dan inovasi dari para mahasiswa,” ujar Nur Aida Kubangun.
Ia juga menyebut bahwa pendekatan program ini selaras dengan slogan baru dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yaitu DIKTISAINTEK BERDAMPAK, yang menekankan pentingnya pendidikan tinggi yang menghasilkan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Universitas Pattimura tidak hanya menjadi penerima beasiswa, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam transformasi energi dan pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan. (BM31)
