BM31News
BM31News

BM31News BM31News BM31News

Memaknai 80 Tahun Pancasila, Unpatti Tegaskan Peran Strategis Perguruan Tinggi

Peringatan Hari Lahir Pancasila di Universitas Pattimura menegaskan kembali peran strategis nilai-nilai luhur Pancasila dalam membangun bangsa yang adil, bersatu, dan bermartabat di tengah tantangan global.

Ambon, – Universitas Pattimura memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80 dengan menggelar upacara bendera yang berlangsung di Auditorium Unpatti, Senin (2/6/2025). Acara ini mengusung tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dan dihadiri oleh seluruh sivitas akademika sebagai bentuk refleksi terhadap nilai-nilai dasar negara.

Inspektur upacara, Pieter Kakisina yang merupakan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, K. H. Yudian Wahyudi. Dalam pidato tersebut, ditekankan pentingnya memperkuat posisi Pancasila sebagai fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah dinamika zaman yang kian kompleks.

“Hari ini, kita tidak hanya memperingati tanggal bersejarah 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Wakil Rektor, Pieter Kakisina.

Dalam naskah pidato yang dibacakannya, BPIP menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar teks normatif atau sejarah masa lalu, melainkan jiwa bangsa yang harus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial menjadi prinsip utama dalam pembangunan nasional.

“Pancasila adalah rumah besar keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang berbeda. Kebinekaan bukan alasan untuk terpecah, tetapi kekuatan untuk bersatu,” kata Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, dalam pidatonya yang dibacakan di hadapan peserta upacara.

Peringatan ini juga menjadi momentum untuk menegaskan kembali arah pembangunan bangsa ke depan. Melalui Asta Cita sebagai agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah menetapkan penguatan ideologi Pancasila sebagai salah satu pilar utama. Pembangunan tanpa pijakan ideologi, menurut BPIP, akan rapuh dan mudah terdistorsi oleh paham-paham ekstremisme, radikalisme, dan disinformasi.

“Jika kita ingin kemajuan yang bermakna, maka Pancasila harus menjadi arah moral dan ideologis dalam setiap kebijakan dan langkah pembangunan,” tegas Yudian.

Universitas Pattimura, sebagai lembaga pendidikan tinggi, turut mengambil bagian dalam penguatan ideologi bangsa. Dalam konteks ini, kampus dipandang sebagai arena strategis untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh dalam karakter dan integritas.

“Nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan bukan hanya dalam pelajaran formal, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari. Kampus harus menjadi tempat tumbuhnya manusia berkarakter Pancasila,” tambah Pieter Kakisina.

Selain sektor pendidikan, BPIP menyoroti pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan ruang digital. Pemerataan ekonomi, pelayanan publik yang berkeadilan, serta etika dalam berinteraksi di media sosial menjadi sorotan utama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi.

“Etika, toleransi, dan gotong-royong harus hadir dalam ruang digital. Dunia maya bukan ruang bebas nilai,” ungkap Yudian dalam pidatonya.

Pancasila, lanjutnya, harus menjadi panduan dalam melawan hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi yang dapat merusak kohesi sosial bangsa. BPIP sendiri telah menjalankan berbagai program strategis seperti pelatihan ASN, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk membumikan Pancasila di seluruh lapisan masyarakat.

Menutup peringatan, pihak Universitas Pattimura menegaskan komitmen untuk terus menjaga dan membumikan Pancasila sebagai nilai hidup bersama. Seluruh sivitas akademika diimbau menjadikan momentum Hari Lahir Pancasila sebagai panggilan untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.

“Peringatan ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka Pancasila harus tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” kata Pieter Kakisina.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen reflektif dan strategis untuk memperkuat arah bangsa. Universitas Pattimura, dengan segala potensinya, bertekad menjadikan Pancasila sebagai roh dalam pengabdian dan pencapaian Indonesia yang adil, berdaulat, dan bermartabat. (BM31)

Loading


Dapatkan berita terbaru dari BM31News.com langsung di ponsel Anda! Klik untuk bergabung di Channel WhatsApp dan Telegram kami sekarang juga.
BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News BM31News