Ambon, – Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong kemandirian ekonomi umat, Jemaat GPM Nusaniwe Airlouw melalui Sub Seksi Pengembangan Ekonomi Jemaat resmi meluncurkan program strategis “Pengembangan Ekonomi Jemaat Melalui Gerakan Menanam”. Aksi ini ditandai dengan pembagian lebih dari 1.300 anakan cabe kepada tujuh sektor pelayanan dalam lingkup jemaat.
Kegiatan ini sejalan dengan semangat program 3M (Gerakan Menanam, Gerakan Melaut, dan Gerakan Memasarkan) yang dicanangkan oleh GPM, sebagai bentuk integrasi iman dengan upaya pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
“Program ini telah ditetapkan dalam sidang Jemaat ke-40 dan mendapat respon yang sangat positif dari warga Jemaat,” kata Penatua Samuel Patra Ritiauw, Ketua Sub Seksi Pengembangan Ekonomi Jemaat kepada BM31News.
Ia menambahkan bahwa setiap sektor pelayanan kini berlomba-lomba menanam anakan cabe, baik di lahan terbuka yang tersedia maupun dalam kantong polybag di pekarangan rumah masing-masing.
“Bukan hanya pembagian anakan, kami juga menyelenggarakan pelatihan intensif mengenai teknik budidaya cabe, mulai dari cara merawat tanaman, membuat biosaka alami untuk kesuburan tanah, hingga pembuatan pestisida organik berbahan dasar daun kelor dan pepaya,” jelas Ritiauw.
Langkah ini diambil agar jemaat tidak sekadar menanam, tetapi mampu merawat dan memanen dengan hasil maksimal yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan keluarga masing-masing.
Ketua Majelis Jemaat GPM Nusaniwe Airlouw, Pendeta C. M. Pattikawa, menyambut baik program ini dan menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme warga Jemaat serta pihak-pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Gerakan Menanam ini harus dimulai dari setiap keluarga dan sektor pelayanan, agar ke depan dapat membawa dampak signifikan bagi seluruh Jemaat,” kata Pendeta Pattikawa.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Maluku dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku yang turut memberikan dukungan konkret.
“Tanpa dukungan dari GAMKI dan Dinas Pertanian, kegiatan ini tidak akan berjalan semaksimal ini. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang demi kemandirian Jemaat,” ujar Pattikawa.
Gerakan ini juga dinilai relevan dengan konteks tantangan ekonomi global dan pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan rumah tangga.
Melalui program ini, Jemaat GPM Nusaniwe Airlouw ingin membangun pola pikir produktif di tengah umat, di mana keberdayaan ekonomi dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. (BM31-JP)