Ambon, 
– Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Pattimura melakukan kegiatan Focus Group Discussion bertemakan Rekonstruksi Kurikulum Berbasis Outcome Based Education yang berlangsung Kamis (5/9/24) di Ruang Rapat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Kegiatan diskuksi ini dilakukan untuk bersama-sama mengevaluasi terkait pengembangan kurikulum berbasis Outcome Based Education termasuk membahas tentang semua metode-metode pembelajaran terkait dengan sistem pendidikan yang berfokus pada pencapaian pembelajaran atau OBS.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pattimura Dominggus Malle dalam sambutannya melalui apilkasi Zoom sekaligus membuka dengan resmi kegiatan tersebut mengatakan bahwa Universitas Pattimura telah melakukan pendidikan berbasis Outcome namun pada penerapannya pendidikan berbasis Outcome ini yang prosesnya masih belum sepenuhnya dilakukan.
Lanjut dikatakan di dalam Kurikulum Berbasis Outcome Based Education atau OBE ini ada aspek penting yang sangat berperan dalam proses penerapan kurikulum tersebut yaitu pengajar sangat penting yang harus dilihat adalah impact dari hasil diskusi ini, jadi bagaimana outcome itu bisa memberikan impact yang diharapkan terutama untuk mahasiswa dan untuk pengembangan perguruan tinggi serta berdampak baik bagi masyarakat, jelas Malle.
Malle berharap kepada para narasumber agar dapat mengarahkan teman-teman akademisi pada Program Studi THP sehingga mereka dapat menyusun kurikulum secara baik serta kurikulum ini dapat menjadi model serta diadobsi oleh Program Studi-Program Studi yang lain bagi pengembangan lembaga ini kedepan.
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Pruley A. Uneputty dalam sambutannya melalui Zoom mengatakan bahwa perkembangan teknologi dan inovasi yang pesat saat ini menciptakan kesenjangan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia industri dan masyarakat.
“Tantangan pendidikan abad ke 21 adalah bagaimana peranan dan strategi pendidikan dapat menjembatani kesenjangan ini, salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengatasi tantangan ini adalah Outcome Based Education,” kata Wakil Dekan.
Lanjut dijelaskan Outcome Based Education adalah sistim pendidikan yang berfokus pada pencapaian hasil pembelajaran dimana fokus pendidikan tidak hanya pada materi yang harus diselesaikan tetapi juga pada hasil yang harus dicapai.
“Rekonstruksi Kurikulum merupakan bagian penting dari siklus penjaminan mutu Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian dan Peningkatan atau PPEPP, melalui kegiatan ini kita dapat menilai mana kurikulum yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan berdampak kepada kehidupan lulusan kita kedepan serta berdampak bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan,” kata Wakil Dekan.
Lanjut dikatakan kurikulum harus tetap relevan dan responsiv terhadap perkembangan jaman serta metode perkuliahan di era ini harus lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan media digital dan dunia kerja juga harus dipertimbangkan dalam menyusun rekonstruksi kurikulum pada saat ini.
“Proses Rekonstruksi Kurikulum ini tidak mudah sebab itu dibutuhkan kerja sama yang solit serta komitmen yang kuat dan kotribusi dari berbagai pihak untuk mencapainya,” ungkapnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik menegaskan dengan adanya kegiatan yang krusial ini bisa terbentuk kurikulum Prodi THP yang siap menghadapai tantangan global kedepan dan berharap agar seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini sehingga dapat mencipatakan kurikulum yang relevan, inovatif dan berorientasi pada era digitalisasi saat ini.
Yang menjadi narasumber pada kegiatan ini yaitu Ketua Bidang Kurikulum TPP Universitas Pattimura Lisye Salamor, Ketua Kurikulum dan Akreditasi Program Studi THP Forum MPHPI Tati Nurhayati, Ketua Forum Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Seluruh Indonesia Amir Husni dan diikuti oleh seluruh Sivitas Akademika pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Pattimura. (BM31)
