Ambon, 
– Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Ambon Daniel R. Samaleleway terancam dilaporkan orang tua murid Kelas Tujuh (7) ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) P. Ambon dan PP. Lease.
Ancaman pelaporan ini akibat diduga ada indikasi penipuan yang sengaja dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah Daniel R. Samaleleway terhadap biaya kelengkapan pakaian seragam dan perlengkapan sekolah siswa baru Tahun Ajaran 2023-2024 yang sampai saat ini belum terselesaikan oleh Kepala Sekolah mencapai hampir 200 juta rupiah.
Kepada media ini di Ambon pekan kemarin, beberapa orang tua murid siswa baru Tahun Ajaran 2023-2024 akan bertindak atas nama 223 orang tua murid lainnya untuk melaporkan Kepala Sekolah atas indikasi penipuan yang sengaja dilakukan oleh pihak sekolah terhadap orang tua murid.
Menurut keterangan orang tua murid yang di himpun media ini bahwa, ada sebanyak 223 siswa baru Tahun Ajaran 2023-2024 yang masuk dan terdaftar di sekolah yang dipimpin Samaleleway.
Setelah terdaftar sebagai siswa baru pada sekolah tersebut, maka pihak sekolah melalui Kepala Sekolah Daniel Samaleleway bersama dewan guru dalam rapat dengan orang tua murid memutuskan untuk membayar kelengkapan sekolah siswa baru sebesar Rp. 850.000 per siswa.
Dari jumlah Rp. 850.000 tersebut, untuk pembayaran 1 pasang baju cele untuk masing-masing siswa, 1 pasang baju batik, 1 pasang pakaian olahraga dan 1 sampul laporan pendidikan.
Itu sesuai kesepakatan Kepala Sekolah dengan orang tua murid siswa baru yang sudah di setujui dan di lunasi oleh orang tua murid sekitar bulan Juli tahun 2023 lalu, sebut salah satu orang tua murid yang tidak mau namanya di mediakan.
Jadi menurut sumber kalau jumlah uang yang sudah dikumpulkan 223 orang tua murid dan di serahkan kepada Kepala Sekolah mencapai Rp. 189.550.000 (seratus delapan puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) sebutnya.
Dari total anggaran ratusan juta itu ucap sumber kalau sampai pada hari ini pihak sekolah baru menyelesaikan kepada siswa hanya baju cele, sementara pakaian batik, pakaian olahraga dan juga sampul laporan pendidikan tidak kunjung datang.
Kami orang tua murid sangat kesal dengan perlakuan Kepala Sekolah dan pihak sekolah yang dimana kami menilai kalau pihak sekolah sangat mempermainkan kami sebagai orang tua murid
